2 Raja-Raja (6:24)-(7:20).
Menyalahkan. Seperti Ahab, ayahnya yang jahat, yang menya- lahkan Elia atas celaka yang menimpanya, Raja Yoram menyalahkan Elisa karena keadaan kotanya yang menyedihkan (1 Raja-Raja 18:17; 2 Raja-Raja 6:31), padahal sebenarnya kondisi itu diakibatkan oleh kesalahannya sendiri. Ia mengoyakkan pakaiannya dan memakai kain kabung, tetapi perbuatan raja tidak mengesankan Tuhan selama ia mengeraskan hatinya (pasal 6:30; Yoel 2:12-14). Meragukan (1-2). Perwira itu tidak percaya pada perkataan Tuhan, dan ketidakpercayaannya itu .menyebabkan kematiannya (17-20). Tuhan akan membuka pintu apabila kita taat kepada-Nya (Maleakhi 3:10), Menimbang-nimbang (3-8). Keempat penderita kusta itu punya pertimbangan yang masuk akal: "Jika kita menyerah, kita akan mati. Jika kita tunduk kepada musuh, kita mungkin mati, tapi mungkin juga tetap hidup. Marilah kita menyerah kepada musuh." Namun, di sana tidak ada musuh! Tuhan telah menceraiberaikan mereka dengan suara hiruk-pikuk! Berbagi (9-16). Para penderita kusta yang tadinya sudah tidak berpengharapan dan menyerah, kini berbalik untuk membagikan kabar baik. Berbagi kabar baik membantu menyelamatkan kota. Kita hidup pada zaman kabar baik. Apakah Anda membagikannya? Kita di sini bukan untuk kehilangan pengharapan atau menyerah, melainkan untuk membagikan kabar baik.