Untuk Memuji Dia

  • GSJA Eben Haezer
  • 16 Jan 2022
  • Like Jesus

Mazmur 8:3-10;

Sudah menjadi kewajiban kita untuk mengamati langit. Kita memang melihat benda-benda langit itu. Mau tak mau kita pasti melihatnya. Antara lain melalui hal ini, manusia dibedakan dari binatang yang dibentuk sedemikian rupa hingga memandang ke bawah. Sedangkan manusia diciptakan berbadan tegak hingga mampu menengadah ke langit. Kepada manusia Ia memberikan postur tubuh yang tegak, dan menyuruhnya menengadah ke langit, supaya dengan demikian ia dapat diarahkan untuk menyukai hal-hal yang di atas, karena apa yang kita lihat tidak akan segera berpengaruh kepada kita kecuali kita memperhatikannya. Kita harus senantiasa menganggap langit sebagai langit milik Allah. Kita harus memandangnya dengan cara yang khusus, bukan hanya seperti sekadar menganggap seluruh dunia ini adalah kepunyaan-Nya, bahkan bumi dengan segala isinya. Langit itu langit kepunyaan TUHAN (Mzm. 115:16), tempat kediaman kemuliaan-Nya. Karena itu kita diajar untuk memanggil-Nya Bapa kami yang di sorga. Oleh karena itu, bulan dan bintang adalah milik-Nya, sebab semuanya adalah buatan tangan-Nya. Dialah yang membuat benda-benda itu. Ia membuat semuanya dengan mudah. Bentangan angkasa tidak membutuhkan rentangan tangan-Nya, tetapi cukup dikerjakan dengan sepatah kata. Itu adalah hasil buatan jari-Nya. Ia menciptakannya dengan sangat cermat dan halus, seperti karya seni indah yang dibentuk seniman dengan jari-jemarinya. Bahkan benda-benda penerang yang kurang cemerlang seperti bulan dan bintang pun memperlihatkan kemuliaan serta kuasa Bapa segala terang itu. Benda-benda tersebut memperlengkapi kita dengan alasan-alasan untuk memuji Dia.