Kejadian (37:1-36);
Ketika Anda membaca kehidupan Yusuf, Anda melihat gambar Tuhan Yesus Kristus di dalam dirinya. Yusuf sangat dikasihi oleh ayahnya (3; Matius 3:17), dibenci dan dicemburui oleh saudara- saudaranya (Yohanes 15:25; Markus 15:10). Ada persekongkol- an untuk mencelakakannya, ia dijual sebagai budak, dipenjarakan secara tidak adil, dan dibuat menderita. Namun, ia beranjak dari penderitaan kepada kemuliaan dan menjadi penyelamat bagi orang- orang yang telah menolaknya. Tujuan Tuhan bagi semua anak-anak-Nya ialah bahwa kita menjadi seperti Putra-Nya (Roma 8:29). Tujuan itu mulia, tetapi prosesnya menyakitkan. Baik Yesus maupun Yusuf harus menderita terlebih dulu sebelum mereka dapat memasuki kemuliaan (Lukas 24:26; 1 Petrus 5:10). Seandainya Yusuf tetap tinggal di rumah, ayahnya mungkin akan memanjakannya dan merusak karakternya. Tuhan tahu apa yang terbaik. Sebagaimana Firman Tuhan bagi kita saat ini, impian yang Tuhan berikan bagi Yusuf juga memberi keyakinan yang ia perlukan ketika perjalanan hidup terasa sulit.