Kejadian 42-44:
Pasal-pasal ini menggambarkan bagaimana Yusuf berhadapan dengan saudara-saudaranya sehingga saudara-saudaranya tersebut harus berkonfrontasi dengan ayah mereka. Kesepuluh kakak Yusuf itu sudah berdosa terhadap Yakub dan Yusuf, tetapi mereka mengira bahwa Yusuf sudah meninggal dan dosa mereka tersembunyi dengan baik. Yusuf harus menangani mereka dengan sabar, jujur, dan tegas, sama seperti cara Tuhan ketika kita berusaha untuk menutupi dosa-dosa kita. Tujuan awal Yusuf ialah mendatangkan kesebelas saudaranya ke Mesir sehingga mereka dapat sujud di hadapannya dan memenuhi impian yang telah diberikan Tuhan kepadanya lebih dari dua puluh tahun yang lalu. Tujuan akhirnya ialah membuat mereka mengakui dosa-dosa mereka dan berdamai dengannya, juga dengan Yakub. Kita tidak bisa toleransi terhadap dosa, tetapi kita bisa toleransi terhadap orang yang berdosa dan mengasihi mereka agar berubah dan mengaku dosa-dosa mereka kepada Tuhan. Orang-orang ini harus sampai pada titik di mana mereka tak dapat membela diri (44:16; Roma 3:19). Dengan mahir, Yusuf menjalin kedua tujuan ini bersama-sama ketika ia berbicara dengan kasar kepada mereka, menuduh mereka telah melakukan kejahatan, dan mendesak agar mereka membawa Benyamin ke Mesir. Di luar ia seorang penguasa yang keras; namun, di balik layar, ia seorang saudara yang menangis. Ia menyadari bahwa setiap saudaranya berada pada tingkat yang berbeda dalam pembentukan karakter. Itulah sebabnya ia tetap membantu saudara-saudaranya pada akhirnya.