The Glory Of God For Our Peace

  • GSJA Eben Haezer
  • 22 Dec 2019
  • Like Jesus

Seorang pakar paidagogi Kristen yang bernama Dr. Andar Ismail pernah menulis sebuah catatan yang menarik tentang merayakan natal, “Merayakan natal kelihatannya gampang, tetapi sebetulnya susah!. Susah dalam arti berbahaya dan berisiko, ibarat berjalan di tepi sawah pada waktu malam tanpa bantuan cahaya. Kalau kurang hati-hati bisa terperosok. Apa buktinya ?. Banyak orang bisa terperosok kedalam komersialisasi natal. pakaian baru, kartu natal, dll. Kalau Yesus datang pada perayaan natal zaman sekarang, mungkin dengan terheran-heran Ia berpikir, “apa hubungannya barang-barang ini dengan kelahiran-Ku?”; Kita jatuh dalam kesibukan natal Kita bernyanyi malam Kudus, sunyi senyap..” Namun hati kita tidak sunyi senyap. Hati kita hiruk pikuk dan hingar bingar; Kita juga bisa terperosok dalam keramaian bersuasana gemerlapan dan kemewahan. Apakah yang dibisikan oleh hati nurani kalau kita duduk di tengah segala kemewahan, padahal yang sedang kita rayakan adalah kelahiran seorang bayi dalam sebuah keluarga yang sederhana dan miskin? “Satu-satunya orang yang dapat memilih lahir dimana, namun memilih lahir di kandang.”; Hari natal tiba-tiba berubah menjadi baik hati, damai dan pemurah. Tetapi begitu usai, kita kembali ke pola hidup yang egois. Ibarat lampu dan hiasan natal yang hanya menyala selama beberapa hari saja pada bulan Desember; Bahaya lain adalah bahwa natal dipersempit menjadi kejadian eksklusif “dari kita ke kita” untuk mencari kepuasaan rohani kita sendiri. Padahal pada peristiwa natal Allah justru menunjukkan solidaritas kepada manusia; Atau yang lebih parah, kita bisa terperosok dalam emosi merohanikan Natal dengan berkata bahwa kita perlu “membuka hati menjadi palungan” supaya Yesus lahir di hati kita.” Namun, Pada saat yang sama kita tengah mengeraskan hati, dan menutup rapat-rapat terhadap kehadiran Kristus dalam hati kita.

Tema natal gereja kita tahun ini adalah “The Glory of God for Our Peace (Luk. 2:14)” Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” Jika kita membaca pasal 2 ini, maka kita mendapati catatan mengenai kelahiran dan masa kanak-kanak Yesus yang dimuliakan. Kemuliaan ini membawa berkat bagi manusia yang ada di bumi. Bagian ayat 14 berbunyi “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi. Kehendak baik Allah dinyatakan dengan mengirim Anak- Nya yang tunggal ke dunia. Sehingga sangat layak apabila segala pujian kita panjatkan kehadapan-Nya. Kemuliaan bagi Allah, yang telah merancang kesukaan ini dalam kebaikan dan kasih-Nya, dan yang dalam kebijaksanaan-Nya telah merancang sedemikian rupa sehingga satu kemahaan-Nya tidak boleh dimuliakan dengan mengorbankan kemahaan-Nya yang lain, sebaliknya, kehormatan semua kemahaan-Nya sama-sama tetap dijaga dan dimuliakan. Biarlah kita memperoleh sukacita ini: damai sejahtera di bumi, kehendak baik bagi manusia (KJV). Kehendak baik Allah dalam mengirim Sang Mesias membawa serta damai sejahtera di dunia bawah ini, mematahkan perseteruan yang ditimbulkan dosa antara Allah dan manusia, dan menetapkan kembali hubungan damai di antara keduanya. Jika Allah berdamai dengan kita, semua damai sejahtera akan mengalir dari situ. Damai di sini adalah bagi semua kebaikan, semua yang baik yang mengalir dari penjelmaan Kristus. Semua kebaikan yang kita miliki atau yang kita harapkan, semuanya bersumber pada kehendak baik atau perkenan Allah. Dan jika kita mendapatkan penghiburan dari semua kebaikan itu, maka Dia harus memperoleh kemuliaan atas semuanya itu. Dan oleh karena itu juga, tidak akan ada damai sejahtera dan kebaikan dapat diperoleh melalui cara yang tidak sejalan dengan kemuliaan Allah, tidak melalui jalan dosa atau jalan lain apa pun, selain melalui seorang pengantara. Inilah damai yang dinyatakan dengan penuh kekhidmatan. Karena itu, siapa pun yang mau, biarlah mereka datang menerima manfaat dari perdamaian yang ditawarkan Allah, itulah damai sejahtera yang harus kita rasakan, ketika kita merayakan Natal tahun ini. 

Selamat natal. Tuhan Yesus memberkati.