Kejadian (24:52)-(25:28);
Ishak, seorang ahli waris. Kuasa Tuhan yang membangkitkan terus bekerja di dalam diri Abraham; ia menikah kembali dan ; memperoleh enam orang putra lagi. Tampaknya Tuhan tidak akan melakukan hal serupa bagi umat-Nya di masa kini, tetapi pelajaran rohaninya jelas: kita harus tetap berbuah meskipun sudah berusia lanjut (Mazmur 92:14). Abraham membedakan Ishak dengan putra- putranya yang lain: ia memberi mereka banyak hadiah, tetapi hanya Ishak yang dijadikan ahli warisnya (24:35). Tuhan memberi hal-hal yang baik kepada orang-orang yang belum percaya (Matius 5:45; Kisah Para Rasul 14:17; 17:25), tetapi hanya mereka yang menjadi anak-anak-Nya melalui iman kepada Kristus, yang akan mendapatkan warisan (lihat Roma 8:17; Efesus 3:6; Ibrani 1:2) Ishak, seorang yatim piatu. Abraham hidup dalam iman dan mati dalam iman (Ibrani 11:13), dan Tuhan memegang janji-Nya (Kejadian 15:15). Ishak dan Ismael bersama-sama berkabung atas kematian ayah mereka karena kematian adalah hal manusiawi yang dialami semua orang. Sanak keluarga yang belum selamat sama- sama berduka, tetapi dukacita mereka tidak mempunyai harapan tanpa Yesus Kristus.