Suatu Pilihan Kecil

  • GSJA Eben Haezer
  • 11 Aug 2021
  • Like Jesus

Yosua 24:1-28.

Ada seorang anak laki-laki yang memiliki bakat bermain biola. Bakat itu dikembangkan sejak masih dia kecil dengan bergabung di grup simfoni setempat. Bakat muda yang mulai tumbuh ini terus meningkat hingga tahun-tahun SMAnya. Suatu hari ia memutuskan untuk bergabung dengan teman-temannya untuk lelucon yang tidak berbahaya (semacam April mop). Ketika mereka berlari melewati lorong-lorong sekolah dan keluar dari pintu, remaja ini bergegas mengikuti mereka. Pintu terbanting tepat ketika dia mencapai pintu itu. Tangan kirinya terhantam kaca pintu hingga pintu kaca hancur dan tendon tangan kirinya putus. Dokter tak mampu menyambung tendon yang putus, padahal tendon itu terhubung ke tiga jari tangan kirinya. Akibatnya, jari-jari tersebut tidak berfungsi dan remaja ini tak bisa bermain biola selamanya. Kita bisa membayangkan bahwa kehidupan remaja ini mungkin berbeda seandainya dia tidak membuat satu pilihan kecil itu. Selalu ada pilihan lainnya. Kita selalu bisa menimbang dan memutuskan pilihan kita sendiri. Tetapi kita tidak bisa meremehkan dampak dari pilihan kita. Satu pilihan dapat menghasilkan konsekuensi seumur hidup, baik atau buruk. Joshua memberi nasihat tentang tempat yang baik untuk memulai. "Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah," katanya kepada Israel....."Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN” (Josua 24:15). Melayani Tuhan tidak akan selalu menjadi pilihan yang mudah. Tapi itu adalah pilihan yang membawa konsekuensi yang bisa kita jalani.