I Samuel 24:2-23.
Situasi. Orang menafsirkan situasi secara berbeda-beda, tergantung dari apa yang ada di hati mereka. Saul mengira bahwa keadaan aman sehingga ia meninggalkan tombaknya dan masukk dalam gua. Anak buah Daud melihat kesempatan besar bagi Daud untuk membalas dendam, tetapi Daud melihat kesempatan untuk menunjukkan kemurahan hati (Matius 5:10-12; Roma 12:17-21) Daud mungkin menjadi musuh bagi Saul, tetapi Saul bukanlah musuh bagi Daud (19). Nurani. Hati nurani Daud begitu lembut sehingga ia merasa susah setelah ia memotong jubah Saul. Ia telah mempermalukan raja, dan Daud tahu apa artinya menghormati penguasa. Hati nurani yang peka merupakan harta yang besar dan pemandu yang berharga. Jangan kehilangan hati nurani!. Pengecut. Air mata Saul tidak sungguh-sungguh dan keyakinannya bersifat sementara. Jika ia sungguh-sungguh, tentu ia akan menyambut Daud dan mengalihkan kerajaan kepadanya. Ia tahu bahwa Daud akan menjadi raja, tetapi ia menentangnya selama ia bisa. Kekhawatiran terbesarnya ialah kelangsungan keturunan-nya, dan Daud berjanji untuk tidak membunuh mereka. Meskipun demikian, keluarganya hahcur juga, bukan pleh pembalasan den-dam Daud, melainkan oleh dosa-dosa Saul sendiri.