Ratapan (2:1-19);
Sejarah mencatat bahwa musuh mereka adalah Babel, tetapi Yeremia berakta, Tuhanlah musuh mereka. Dia mengawasi penghancuran tembok-tembok dan kubu pertahanan, Bait Suci, dan bangsa itu. Babel hanyalah kapak perang-Nya. Orang yang lewat bukan hanya tidak menghibur, melainkan juga turut mempermalukan Yerusalem. Musuh membanggakan kemenangan besar, bukan memulihkan Tuhan. Yang dapat dilakukan oleh orang-orang yang tetap setia hanyalah mempercayai rancangan Tuhan dan berseru kepada-Nya meminta kemurahan.