Yosua 14:1-15;
Kaleb menggambarkan kebenaran bahwa "melalui iman dan kesabaran [kita] mewarisi janji-janji itu" (Ibrani 6:12). Bersama dengan Yosua, Kaleb sangat ingin meminta milik pusakanya sejak empat puluh tahun yang lalu, tetapi bangsa itu telah memberontak di dalam ketidakpercayaan. Dengan sabar, Kaleb menanggung kesengsaraan di padang gurun; ia tahu bahwa masa depannya sudah terjamin (Bilangan 14:24). Generasi yang tidak percaya itu tidak mempunyai harapan sebab mereka mati di padang gurun, tetapi Kaleb memiliki "harapan yang hidup" oleh sebab imannya (1 Petrus 1:3 dst). Sungguh suatu teladan yang patut kita tiru!. Usia tidak menghaianginya, kekecewaan masa lalu tidak membuatnya pahit, dan raksasa-raksasa tidak membuatnya gentar! Pada saat orang-orang lain mencari keamanan dan kemudahan, Kaleb berkata, "Berikan aku pegunungan ini!" (12). Rahasianya? "Ia tetap mengikuti TUHAN, Allah Israel, dengan sepenuh hati" (14).