Yosua 23:1-16;
Sehebat apa pun seorang pemimpin. ia tidak dapat bertahan selamanya, meskipun tentu saja apa yang telah ia lakukan akan selalu diingat (1 Yohanes 2:17). Seperti pendahulunya, Musa, Yosua memberikan pidato perpisahan. pertama-tama kepada para pemimpin bangsa itu (pasal 23) dan kemudian kepada umat Israel secara keseluruhan (pasal 24). Yosua membesarkan Tuhan, bukan dirinya sendiri. Tak seorang pun akan mempertanyakan kecakapan Yosua sebagai seorang pemimpin yang berbakat dan seorang jenderal yang besar, tetapi ia memberikan kemuliaan kepada Tuhan. Yosua menantang bangsa itu untuk terus memercayai Tuhan dan menduduki tanah milikpusaka mereka sampai tuntas. Di dalam kitab Hakim- Hakim, Anda akan menemukan betapa ketaatan Israel yang tidak tuntas itu menyebabkan hidup yang berkompromi dengan dosa dan dihukum keras oleh Tuhan, Yosua sudah memeringatkan mereka (16), tetapi mereka melupakan kata-katanya. Kemenangan berubah menjadi tragedi. Yosua mengingatkan bangsa itu bahwa Firman Tuhan tidak pernah tidak ditepati (14) dan harus dipatuhi sepenuhnya agar Tuhan melanjutkan berkat-Nya atas negeri tersebut. Ayat 7 menjelaskan bagaimana hidup orang yang menjauh dari Tuhan, dan bangsa itu benar-benar melakukannya!. Anda juga sedang menulis "pidato perpisahan" dengan hidup Anda saat ini. Bagaimanakah kira-kira bunyinya?