Maleakhi (2:1-17); 

Penekanannya adalah perjanjian: tiga perjanjian disebutkan secara spesifik di sini. Perjanjian dengan suku Lewi (1-9). Tuhan memberikan jabatan imam kepada suku Lewi dan memerintahkan mereka untuk mengajarkan dan menaati Firman Tuhan. Namun, mereka merusak perjanjian itu dan tidak menaati Firman-Nya sehingga Tuhan harus menghukum mereka dengan mengutuk berkat-berkat mereka. Berkat atas bangsa mereka berubah menjadi kutuk (Bilangan 6:23-27),  dan Israel akan menjadi masalah, bukan berkat, bagi dunia (Ulangan 28). Perjanjian dengan Israel (10-12). Perjanjian ini dibuat di Sinai (Keluaran 19- 10} Namun, mempelai Tuhan ini tidak setia kepada Tuhan karena berzina dengan ilah-ilah palsu, Hal iniah yang diperingatkan oleh Nabi Yeremia (Yeremia 2), dan menjadi tema pokok dalam kitab Hosea. Perjanjian pernikahan (13-17). Para laki-laki menceraikan istrinya dan menikahi perempuan asing (Keluaran 34:10-17; Ezra 10), sebuah dosa yang bahkan sudah membawa Raja Salomo ke dalam penyembahan berhala (1 Raja-Raja 11). Perjanjian pernikahan itu melibatkan suami, istri, dan Tuhan dan Dia mengharapkan kita setia. Suami yang tidak setia bisa saja meratap dan mempersemabahkan korban (13), tetapi Tuhan tidak akan menerimanya. Kita berharap Tuhan setia menepati Firman-Nya. Mengapa kita mengira kita punya hak untuk tidak menepati janji kita?.