I Samuel 10:1-27.

Saul tidak dapat mengerti bagaimana seorang laki-laki seperti dirinya dapat memimpin bangsa Israel, jadi Tuhan memberinya serangkaian "tanda" untuk meyakinkan Saul atas tanggung jawabnya yang baru. Seorang pemimpin harus memercayakan diri kepada Tuhan, percaya bahwa Tuhanlah yang akan memecahkan masalah (1-2), Menyediakan kebutuhan (3-4), dan memberi kuasa yang diperlukan bagi pelayanan (5-7). Ia harus tahu bagaimana mendengar Firman Tuhan dan menantikan Tuhan dengan patuh (8). Saul memulai pelayanannya dengan jaminan-jaminan yang menguatkan ini, tetapi seiring berjalannya waktu, makin lama ia makin percaya kepada dirinya sendiri dan memberontak terhadap Firman Tuhan. Kerendahan hatinya untuk tidak berkata apa-apa tentang kerajaan (16) dan pengendalian dirinya untuk tidak menjawab para pengkritiknya (27) patut dihargai, tetapi bagaimana dengan tindakan menyembunyikan diri di hari penobatannya? Apakah ia benar-benar rendah hati, atau apakah ia tidak bersedia, mengambil tanggung jawab? Pastinya; Saul banyak "menyembunyikan dosa" di tahun-tahun kepemimpinannya, tetapi Tuhan menemukannya. Sebagaimana diperingatkan oleh kitab Amsal, "Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung" (28:13).