Kejadian (17:15)-(18:15);
Penyataan-penyataan baru. Sejauh catatan yangada, Tuhan me- nunggu tiga belas tahun sebelum Dia menyatakan diri-Nya kembali kepada Abram. Selama tahun-tahun yang tenang itu, Abram terus berjalan bersama Tuhan dan melayani-Nya. Ia tidak perlu terus-menerus memperoleh wahyu-wahyu khusus untuk melakukan kehendak Tuhan, begitupun kita. Tuhan kemudian menegaskan kembali perjanjian-Nya dan memberi Abram perintah sunat sebagai tanda perjanjian tersebut. Alangkah malangnya bahwa banyak orang Yahudi lantas memercayakan diri kepada perintah itu daripada Tuhan sendiri (Kisah Para Rasul 15:5; Roma 4:10; Galatia 5:6)! Tuhan menginginkan perubahan dari dalam hati, bukan hanya sayatan pada tubuh (Ulangan 10:16; Yeremia 4:4). Nama-nama baru. Di dalam sejarah Alkitab, sebuah nama baru berarti sebuah awal baru, sebuah langkah maju di dalam iman (lihat Kejadian 32:28; Yohanes 1:40-42). Abram yang berarti "bapa yang terhormat"; menjadi Abraham, "bapa banyak bangsa". Sarai ("yang suka bertengkar") menjadi Sara, "sang putri raja". Tuhan bahkan mengungkapkan nama baru untuk diri-Nya sendiri: Allah Yang Mahakuasa. Satu-satunya nama yang tidak berubah ialah Ismael, karena apa yang dilahirkan dari daging adalah daging dan tidak dapat diubah (Yohanes 3:6)