Mazmur 119: 113-120
Pemazmur berkata “Engkaulah persembunyianku dan perisaiku; aku berharap kepada Firman-Mu..Topanglah aku sesuai dengan janji-Mu, supaya aku hidup, dan janganlah membuat aku malu dalam pengharapanku. Sokonglah aku, supaya aku selamat; aku hendak bersukacita dalam ketetapan-ketetapan-Mu senantiasa.” Meskipun situasi di sekitar tidak mendukung untuk maju, Pemazmur tetap memiliki pengharapan kepada Allah yang berkuasa atas langit dan Bumi. Kadang kita dibombardir dengan berbagai persoalan yang dapat meluluhlantahkan semangat kita. Dan dalam keadaan seperti itu kita mengalami depressi, kehilangan semangat dan juga pengharapan. Namun apabila kita terbuka mendengar Firman dan mengalami kuasa Firman, maka Firman itu akan bekerja dihati kita, mengusir keraguan dan membangkitkan pengharapan kita. Pengharapan menandakan adanya masa depan. Pengharapan sunguh ada bagi orang-orang yang takut akan Tuhan. Pengharapan dan masa depan itu tidak akan hilang. Fyodor Dosteuwsky, suatu ketika berkata, “ Sungguh-sungguh tanpa harapan, seseorang tidak bisa hidup. Hidup tanpa harapan berarti berhenti hidup”. Pemazmur dibangkitkan harapanya karena Firman-Nya. Firman tersebut mengusir keraguan dari hatinya. Oleh karena itu perjumpaan dengan Firman itu penting. Firman yang keluar dari mulut Allah tidak pernah kembali sia-sia (Yesaya 55 : 11 ). Jangan biarkan Iblis mempengaruhi hidup dan pikiran Anda. Iblis mengatakan kepada Anda “saya tidak bisa..” tetapi Firman Tuhan berkata “Segala perkara dapat kutanggung didalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”; Iblis mengatakan kepada Anda “Saya takut menghadapinya..” tetapi Firman Tuhan berkata “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan.” Apabila pengharapan yang sama ini dimiliki setiap saudara kita seiman maka kita akan semakin bertumbuh secara pesat di dalam Tuhan.