Pengampunan

  • GSJA Eben Haezer
  • 20 Oct 2019
  • Like Jesus

Bacaan Alkitab Satu Minggu
2 Samuel (12:1)-(16:4) ; Yohanes (15:18)-(19:22) ; Mazmur (119:59-112) ; Amsal (25:25)-(26:16)


Bacaan Alkitab
2 Samuel 13:1-39


Pendahuluan
Salah satu dongeng Aisop mengisahkan tentang seekor ular dan seekor lebah. Lebah itu menempel di kepala ular dan menyiksanya dengan sengatnya. Si ular, marah karena kesakitan, mau menghentikan penyiksanya itu. Dia menaruh kepalanya di bawah roda sebuah kereta dan tentu saja keduanya mati. Ketika seseorang menyalahkan dan melukai kita, kecenderungan alami kita adalah ingin membalas dendam. Tetapi bila kita mengizinkan roh membalas dendam itu menguasai kita, kita pada akhirnya melukai diri sendiri.


Amanat Teks (Pesan Firman Tuhan)
Dalam 2 Samuel 13, putra Raja Daud, Amnon, memperkosa Tamar, saudara tirinya. Ketika Absalom, saudara mereka, mendengar apa yang terjadi. Ia tidak mengekspos tindakan saudaranya dan membuatnya dihukum sesuai hukum (Imamat 18:9, 29). Sebaliknya, ia menangani menurut caranya sendiri. Absalom akhirnya membalas kejahatan terhadap Tamar dengan membuat Amnon dibunuh. Tentu saja hal ini tidak menyelesaikan masalah . Kenyataannya, sikap arogansi dan pembalasan dendam Absalom menimbulkan revolusi dan pada akhirnya menyebabkan kematiannya sendiri.


Amanat Khotbah (Aplikasi)
Ada saat-saat tertentu, kebanyakan kita bergumul dengan keinginan untuk membalas dendam. Dalam benak Ada, apakah Anda ingin membalas seseorang yang telah melukai Anda? Apakah Anda berpikir bahwa Anda dapat menyelesaikan situasi itu lebih baik daripada Tuhan?. Ingatlah, keinginan untuk membalas dendam menggerogoti kesehatan rohani, emosi dan fisik kita. Tuhan mendorong kita untuk mengampuni sebagaimana kita telah diampuni. Kita diperintahkan untuk membiarkan Tuhan yang menyelesaikan pembalasannya. Jika Anda telah dilukai, buanglah keinginan untuk membalas dan percayakan Tuhan untuk menyelesaikan situasi tersebut. Pengampunan itu penting dan prinsipil dalam kehidupan Kristiani. Tanpa sebuah pengampunan kita tidak bisa memasuki hubungan yang intim dengan Allah, dan tanpa bisa mengampuni, kita tidak bisa mencerminkan murid Kristus yang sejati. Mengampuni adalah membebaskan tahanan dan ternyata tahanan itu adalah anda sendiri. Oleh karena doa merupakan hubungan dengan Allah maka pengampunan membuka pintu gerbang untuk kita memasuki hubungan dengan Allah dan orang lain. Murka Allah berlaku atas kita, kalau kita tidak bisa mengampuni. Orang yang tidak mengampuni akan mengalami ketidakbebasan. Mereka akan tersiksa secara emosional, dan mengalami keretakan secara sosial. Dan ketika tidak bisa mengampuni, kita tidak layak menyebut diri sebagai anak-anak Allah, karena kita tidak hidup didalam Firman Allah.


Pertanyaan Perenungan:
1. Apakah anda percaya bahwa pengampunan adalah awal dari sebuah pemulihan?


Doa
Tuhan, tolonglah aku untuk mengampuni mereka yang telah melukai aku dan untuk membuang setiap keinginan untuk membalas. Terima kasih Tuhan untuk pengampunan dosa-dosaku. Aku tahu dengan pertolongan-Mu aku dapat mengampuni orang lain.