Murah Hati VS Kikir

  • GSJA Eben Haezer
  • 30 Aug 2020
  • Like Jesus

Yehezkiel 1:

Bermurah hati tidak hanya sekedar memberikan materi kepada yang memerlukan. Bermurah hati kita dapat lakukan ketika kita memberikan tenaga dan perhatian kita untuk orang lain yang membutuhkan. Sebagaimana Yehezkiel memberikan tenaga dan perhatiannya untuk melayani Tuhan. Yehezkiel dipanggil melayani sebagai nabi Tuhan di Babel ketika ia berusia tiga puluh tahun, usia seorang imam untuk bisa mulai melayani di Bait Suci (Bilangan 4:3). Ia tinggal di pembuangan, tetapi hal itu tidak membuat langit tertutup sampai ia tak dapat melihat kemuliaan Tuhan (Wahyu 1:9 dst.).  la melihat pemeliharaan Tuhan (1-21). Penglihatan itu menunjukkan betapa Tuhan sedang bekerja di dunia milik-Nya. Apa yang kita lihat sebagai badai sebenarnya adalah sarana pemeliharaan-Nya, roda-roda yang berputar di dalam roda, dan makhluk-makhluk hidup yang hilir mudik seperti petir. Semua itu terlalu sulit untuk kita mengerti, tetapi tidak sulit bagi Tuhan untuk me- ngendalikannya. Roma 8:28 masih tetap berlaku!. Selalu ada berkat tersendiri ketika kita bermurah hati. Yehezkiel melihat pelangi (28). Biasanya Anda melihat pelangi sesudah badai berlalu (Kejadian 9:8-17), dan hanya berupa lengkungan. Namun, Yehezkiel melihat pelangi di tengah badai, dan sepenuh lingkaran yang mengelilingi takhta! Sebagai lambang anugerah Tuhan, pelangi memberi peneguhan bahwa Tuhan menyertai kita dan tidak meninggalkan kita, khususnya saat kita menghadapi badai. Itulah dampak yang kita terima ketika kita memiliki sikap murah hati. Tetapi ketika kita memiliki sikap kikir  maka kita akan mendapati selalu petir dalam badai yang terjadi dan hal itu sangat mengerikan.