Bilangan 29:1-11.
Perayaan di kemah disebut pertama kali dalam Bilangan 29, Bangsa Israel merayakan ini setiap tahun selama tujuh hari. Perayaan ini dipenuhi oleh musik, doa-doa, upacara ritual, dipenuhi oleh manusia, dan ada binatang kurban. Perayaan ini adalah saatnya seluruh bangsa Israel merayakan musim panen dan memperingati rasa lapar dan haus selama berputar-putar di padang belantara. Tentunya merupakan suatu perayaan yang indah dan meriah. Mungkin itulah alasannya mengapa ratusan tahun kemudian pada hari terakhir dari perayaan kemah Tuhan Yesus berdiri di Bait Suci untuk mengatakan bahwa masih banyak dari bangsa Israel yang kelaparan, kehausan, dan kekeringan dalam diri mereka—secara rohani. "Barangsiapa haus, baiklah ia datang, kepada-Ku dan minum. Seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup". (Yohanes 7:37-38). Itu adalah hari terbesar dalam perayaan besar tahunan, dan Tuhan Yesus mengingatkan bangsa Israel bahwa tidak ada pesta yang dapat memuaskan kebutuhan rohani. Pasti, sebuah perayaan besar dapat menciptakan perasaan gembira, tetapi hanya Yesus yang dapat memuaskan kehausan rohani..