Imamat 25:14-46.
Sumber daya. Tahun Sabat (1-7) dan Tahun Yobel (yobel berarti "meniup sangkakala") didasarkan pada dua hal: "Tuhan adaLah pemilik tanah itu" (23), dan "anak-anak Israel adalah hamba- hamba Tuhan" (42,55). Tuhan adalah pemilik tanah, dan kita adalah pengurus dari apa yang telah Dia bagikan kepada kita. Kita harus menggunakan sumber daya-Nya dengan bijaksana bagi kemuliaan-Nya sebab suatu hari kelak kita harus memberi pertanggungan jawab atas pekerjaan kita (Lukas 16:1 dst). Tetapi ada juga tujuan ekologi di balik hukum ini sebab ketaatan pada hukum akan memberikan istirahat kepada tanah. hewan-hewan yang membantu mengolah tanah. dan orang-orang yang bekerja. Bersama dengan Sabat mingguan, kedua peristiwa itu mengingatkan Israel bahwa istirahat dan bekerja harus seimbang, dan bahwa orang serta sumber daya yang diberikan Tuhan tidak boleh dieksploitasi. Kekayaan. Ada suatu tujuan ekonomi juga di sini sebab Tuhan peduli kepada orang-orang miskin dan yang menderita (25, 35,39, 47). Seandainya Israel menaati hukum Tahun Yobel, perekonomian mereka akan lebih berimbang, dan orang-orang kaya akan sulit mengeksploitasi orang-orang miskin. Tanggung jawab. Di atas semua aspek lainnya ada tujuan rohani, yaitu suatu peringatan bahwa Yehovah adalah Tuhan, baik bagi negeri itu maupun umatnya, dan bahwa Israel bertanggung jawab untuk memercayai-Nya dalam segala sesuatu.