Yeremia (3:21)-(4:18);
Lebih dari empat puluh kali Yeremia berseru dalam kitabnya agar umat Tuhan kembali kepada-Nya untuk menjelaskannya, ia memakai beberapa gambaran. Ibarat membajak. Hati yang keras perlu dibajak agar dapat menerima benih Firman dan menghasilkan buah. Ibarat sunat. Bangsa Yahudi mengandalkan ritual keagamaan lahiriah merek adan bukan mengizinkan Tuhan bekerja di hati mereka. Tuhan menginginkan kebenaran dari dalam hati. Ibarat masuk pasukan. Pemurtad melayani musuh; namun, kemudian ia mendengar bunyi sangkakala, menyadari dirinya sudah membelot, lalu kembali menaati panglimannya. Apakah Bapak/Ibu/Sdr demikian ?