Yehezkiel (34:1-31)
Sang nabi diperintahkan untuk bernubuat melawan para gembala Israel, yaitu para raja dan hakim, para imam dan kaum Lewi, mahkamah agama atau dewan pemerintahan, atau siapa pun yang mengatur urusan masyarakat baik dalam ranah yang lebih tinggi maupun lebih rendah, terutama para raja, karena ada dua orang raja yang sedang menjadi tawanan di Babel kala itu, yang, seperti halnya kepada rakyat, telah diperlihatkan segala pelanggaran mereka, supaya mereka bertobat, seperti Manasye saat ia ditawan. Allah memiliki pesan bagi para gembala, karena mereka hanyalah gembala yang ada di bawah-Nya, yang bertanggung jawab kepada Dia yang adalah Gembala Israel yang agung (Mzm. 80:2). Dan beginilah yang Ia katakan: Celakalah gembala-gembala Israel! Meskipun mereka adalah para gembala, dan gembala bagi bangsa Israel, namun Ia tidak akan menyayangkan mereka, tidak harus memuji-muji mereka. Perhatikan, apabila kehormatan dan kekuasaan seseorang tidak, sebagaimana seharusnya, menjauhkan mereka dari berbuat dosa, maka kehormatan dan kekuasaan itu pun tidak akan bisa meluputkan mereka dari teguran, tidak akan mengecualikan mereka untuk bertobat, atau melindungi mereka dari penghakiman Allah apabila mereka tidak bertobat.