Nehemia (5:14)-(6:19);
Orang-orang Yahudi yang lebih kaya mengambil keuntungan dari bencana kelaparan dan krisis ekonomi untuk mengeksploitasi sesama warga (Hagai 1:7-11). Bagaimana Nehemia menanggapinya?. Marah (6). Ada kemarahan yang benar terhadap dosa, yang bukan merupakan dosa (Efesus 4:26). Mesklpun sulit untuk tidak marah, kita harus berusaha untuk fokus pada apa yang terjadi, bukan menyerang pribadi (lihat Keluaran 32:19; Markus 3:5). Orang yang tidak pernah marah kemungkinan juga tidak memiliki keyakinan dan semangat untuk melangkah. Memikirkan (7). Bukan kebiasaan Nehemia untuk menjalankan kepemimpinan tanpa berpikir dulu masak-masak (Amsal 18:13; 29:22). Sudah pasti ia juga berdoa untuk memperoleh hikmat Tuhan. Memutuskan (7-13). Begitu Nehemia memutuskan, ia melaku-kannya! Ia memohon kasih (ia mengingatkan bahwa mereka adalah "saudara" di dalam ayat 7) dan ketaatan mereka pada Firman Tuhan (Keluaran 22:25). Ia mengingatkan mereka untuk menjaga kesaksian mereka di hadapan musuh (9). Meneladankan (14-19). Nehemia tidak dapat meminta orang-orang berubah seandainya ia sendiri egois dan tidak bersedia berkorban (Matius 7:1-5). Namun, ia telah menolong rakyat dengan murah hati dan tidak mengambil keuntungan dari jabatan.