Manusia Terlibat Dalam Karya Allah

  • GSJA Eben Haezer
  • 04 Aug 2019
  • Like Jesus

Bacaan Alkitab Satu Minggu
Yosua (18:1)-(23:16) ; Lukas (19:1) - (20:40) ; Mazmur (87:4)-(89:38) ; Amsal (20:20)-(21:3)


Bacaan Alkitab
Yosua (19 : 32) -(20 : 9)


Ayat Hafalan
Amsal 20:24 “Langkah orang ditentukan oleh TUHAN, tetapi bagaimanakah manusia dapat mengerti jalan hidupnya?”


Pendahuluan
Tuhan adalah Perencana, Pencipta, Pemelihara, dan Pemimpin alam semesta. Keterlibatan Allah dalam berbagai proses alam semesta ini demikian penuh. Namun di dalam menyertai, memimpin dan memberkati umat-Nya, Allah terlibat sangat pribadi, yaitu pimpinan dan berkat-Nya tidak sepihak saja, tetapi melibatkan juga tanggung jawab dan peran umatnya. Tanggung jawab dan peran serta manusia kita pelajari dari kisah pembagian tanah ke empat suku Asyer, Naftali, Dan serta keluarga Yosua. Pertama, Allah mengatur pembagian tanah dengan jalan undi. Prinsip utamanya adalah kedaulatan Allah yang penuh kasih dan keadilan. Masa kini kita tidak lagi mencari pimpinan Tuhan melalui membuang undi sebab kita dikaruniai prinsip kepemimpinan yang jauh lebih tepercaya: kita didiami Roh Allah. Ia akan menguduskan dan memurnikan kita dalam proses pertimbangan dan pengambilan keputusan. Kedua, dalam peristiwa suku Dan tampak kecenderungan sifat manusia. Tatkala daerah mereka sudah terasa sesak padat, mereka memutuskan untuk menaklukkan kota Lesem (47) dan mengubah namanya menjadi kota Dan. Dalam keadaan terjepit manusia bisa melakukan dua hal, entah bertindak berani dan benar sesuai prinsip yang sempat tertunda beberapa saat atau bertindak nekad dengan melakukan perbuatan salah dan merugikan orang lain. Sebenarnya jika tiap prinsip yang benar kita jalani sedikit demi sedikit, kita tidak perlu seperti suku Dan. Negara dan bangsa kita akhir-akhir ini digelapkan oleh kebencian, balas dendam, anarkisme. Orang Kristen dan gereja harus memperkenalkan prinsip beda dalam menangani kejahatan. Kita tidak diberi hak membalas dendam karena pembalasan di tangan Tuhan. Juga karena kasih pengampunan Kristus mendorong kita meneruskan kasih-Nya kepada sesama. Justru orang yang berada dalam gelap perlu pewartaan dan perlakuan terang kasih Kristus Ketiga, Yosua adalah pemimpin yang sungguh menaklukkan kepentingan diri dan keluarganya ke bawah rencana besar Allah untuk umat Israel (49-51). Sesudah setiap suku mendapat bagian masing-masing, barulah giliran Yosua mendapatkan tanah untuk dirinya dan keluarganya.


Amanat Teks (Pesan Firman Tuhan)
Wujudkan: Bersyukur pada-Nya dengan mengasihi dan mengampuni orang yang menolak, bahkan menganiaya kita.


Amanat Khotbah (Aplikasi)
Pemimpin besar selalu mengecilkan dan menempatkan paling akhir kepentingan dirinya sendiri.


Pertanyaan Perenungan:
1. Apakah Anda hendak memiliki hak orang lain?
2. Apakah Anda bersyukur dengan apa yang Anda miliki ?


Doa
Tuhan pimpinlah hidupku untuk memperhatikan orang lain dengan motivasi kasih