I Samuel 11:1-15;
Adalah satu hal untuk memiliki kewenangan dan kemampuan, Tetapi hal lain untuk membuktikan diri sebagai pemimpin. Orang-orang menanggapi krisis dengan berbagai cara: beberapa orang mengalah (1-3), tetapi yang lain menyerah (4). Saul menanggapi dengan marah dan bertindak, ia mengerahkan pasukannya untuk Berperang. Tuhan memberdayakan Saul untuk bertempur dan menang (6). Ia mempunyai karisma serta kewibawaan: ia telah membuktikan dirinya sebagai pemimpin. Namun, keadaan setelah menang bisa sama berbahayanya seperti saat pertempuran berlangsung sebab Saul digoda untuk menyingkirkan para pengkritiknya. Meskipun demikian, Saul memberi kemuliaan kepada Tuhan dan tidak menggunakan kewenangan dan kesuksesannya sebagai senjata untuk menyerang sesama dalam bangsanya sendiri. Samuel memiliki ide yang tepat; sudah saatnya memperbarui Perjanjian mereka dengan Tuhan; lalu, bangsa itu bertemu kembali di Gilgal yang historis. Apakah masa-masa krisis yang Tuhan izinkan terjadi di dalam hidup memperkuat iman Anda? Apakah Anda memakai kemenangan-kemenangan yang Tuhan berikan untuk memuliakan-Nya dan mendatangkan kebaikan bagi sesama?.