Komunitas Yang Berkualitas

  • GSJA Eben Haezer
  • 21 Apr 2019
  • Like Jesus

Bacaan Alkitab 1 Minggu : Im (16:1)-(22:16); Mrk (7:9)-(9:37); Mzm (41:1)-(44:4); Ams (13:17)-(14:8)
Bacaan Alkitab : Imamat 19:9-18
Ayat Hafalan

Imamat 19:17 “Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus
terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.”

Pendahuluan
Majalah Foreign Policy yang bermarkas di Washington, AS bekerja sama dengan Yayasan untuk
Perdamaian Dunia mengadakan survei untuk menentukan urutan Negara paling kacau di dunia dengan
indikator sosial, ekonomi dan militernya. Hasilnya, Negara Sudan berada diperingkat pertama, diikuti
Republik Demokrasi Kongo, Pantai Gading, Iraq dan Zimbabwe. Indonesia? Berada di peringkat ke-32.
Setelah ditelaah, kekacauan negara-negara yang ada itu terjadi karena dua faktor utama, pemimpin dan
ketidakmampuan masyarakat untuk mengelola perbedaan (etnis, ras, agama dan pencapaian diri) secara
cerdas. Seseorang yang berpenampilan agak “beda” diperlakukan dengan tidak sewajarnya. Mereka
disepelekan atau disingkirkan, dan mereka tahu bahwa mereka diperlakukan seperti itu dengan sengaja.
Mereka menjadi bahan tertawaan, dan itu menyakitkan mereka walaupun mungkin mereka berusaha
menutupi sakit hatinya. Hal seperti itu terjadi juga di gereja. Seseorang yang kurang sesuai dengan
kelompok tertentu akan mendapat kesan: “Anda bukan bagian dari kami. Anda tidak diterima di kelompok
kami.” Tetapi apa yang sebenarnya Allah pikirkan? Bagaimana perasaan-Nya mengenai seseorang yang
kesepian yang didepak oleh kelompok tertentu? Ada jawabannya di Imamat.
Amanat Teks (Pesan Firman Tuhan)
Imamat memberikan kita pengertian yang mendalam tentang apa yang Allah pandang sebagai sesuatu
yang penting. Pikiran yang bersih adalah hal yang penting bagi Tuhan. Berlaku lurus-ketulusan-itu
penting bagi Tuhan. Menghormati nama Tuhan juga hal penting bagi Tuhan. Ada hal lain lagi yang penting
di mata Tuhan: memperlakukan orang dengan baik-bersikap adil kepada orang, dan murah hati. Imamat
19 memberi petunjuk mengenai hal ini, terutama ayat 9 sampai 18.

Amanat Khotbah (Aplikasi)
Saat Anda membaca ayat-ayat tersebut, Anda akan menemukan rincian yang menarik: Allah bukan
saja peduli kepada “umat-Nya”, Ia juga memikirkan tentang orang asing. Ia mengharapkan bangsa Israel
untuk bersikap baik kepada sesama maupun orang asing, dan Ia mengatakannya dengan jelas. Hal yang
sama juga yang Ia harapkan dari kita. Pribadi kita sudah dimurnikan, kehidupan kita menjadi berkat di
keluarga, dan sekarang sudah waktunya kita peka dengan kondisi komunitas dimana kita berada. Ada
banyak yang membutuhkan perhatian dan pertolongan kita. Sebab prinsip kasih itu memikirkan orang
lain, bukan bersikeras dengan pendapat sendiri, ini namanya egois. Apabila kita tidak mau tahu sama
sekali, itu menunjukkan bahwa kita belum dewasa. Oleh karena itu, komunitas bisa menjadi berkualitas
apabila terdiri dari orang-orang yang memperhatikan orang lain (termasuk yang belum diselamatkan)
dengan motivasi kasih.

Pertanyaan Perenungan:
1. Bagaimana diri Anda saat ini ? Apakah Anda baik kepada semua orang yang ada di komunitas Anda
saat ini?
2. Apa yang membuat Anda tidak bisa berbuat baik kepada sesama? (Mintalah tolong kepada Tuhan
untuk menghilangkan bagian tersebut dalam hidup Anda). Apakah Anda mau bersikap baik kepada
sesama?

Doa
Tuhan, Tolong aku untuk bisa membagikan kebaikan kepada semua orang yang aku temui hari ini,
terutama kepada orang-orang yang berada dikomunitasku saat ini.