Ketidakpercayaan Membawa Kekalahan

  • GSJA Eben Haezer
  • 18 May 2019
  • Like Jesus

Bilangan (14:1-25);

Ketidakpercayaan menyebabkan pemberontakan (1-10). Bangsa itu menangis, mengeluh, melihat kembali ke Mesir, menginginkan pemimpin baru, dan bahkan mengancam Kaleb dan Yosua. Itulah bukti-bukti ketidakpercayaan. Iman memandang ke depan dengan berani; ketidakpercayaan melihat ke belakang dengan keluhan. Iman mempersatukan umat Tuhan; ketidakpercayaan mencari seseorang untuk dipersalahkan. Sebenarnya masih ada waktu untuk bertobat dan mencari wajah Tuhan, tetapi umat itu menolak untuk mendengarkan Kaleb dan Yosua. Pemberontakan mendorong syafaat (11-19). Musa sekali lagi berdiri di antara umat Tuhan dan penghakiman-Nya. Ia menolak tawaran Tuhan untuk menjadikan dirinya pendiri sebuah bangsa yang baru (Keluaran 32). Musa berdoa syafaat bagi orang-orang itu mendasarkan permohonannya pada sifat dan kemuliaan Tuhan. Syafaat membawa pengampunan (20-25). Tuhan mengampuni orang-orang itu, tetapi pada saat yang sama Dia juga menghakimi dosa-dosa mereka (Galatia 6:7-8). Kesepuluh pengintai itu mati karena tulah, dan bangsa itu diasingkan selama empat puluh tahun dalam pengembaraan sampai orang-orang yang berusia dua puluh tahun ke atas mati. Iman membawa kehidupan, tetapi ketidakpercayaan membawa kekalahan dan kematian.