Kesucian

  • GSJA Eben Haezer
  • 06 Feb 2021
  • Like Jesus

Kejadian (38:1-30);

Menikahi seorang perempuan Kanaan merupakan ketidaktaatan di pihak Yehuda (24:3; 2 Korintus 6:14-7:1). Apabila seseorang keluar dari keluarga Tuhan, mudah baginya untuk jatuh ke dalam godaan dan dosa (Mazmur 1:1). Dua putranya dibinasakan Tuhan, dan kemudian istrinya sendiri meninggal. Alangkah tragisnya!. Diharapkan bahwa putra berikutnya akan menikahi janda kakaknya dan dengan demikian mempertahankan keluarga tersebut, tetapi tampaknya Yehuda tidak bermaksud menepati janjinya (11). Tujuan Tamar itu baik, tetapi rencananya licik. Meninggalkan cap meterai dan tongkat adalah seperti meninggalkan sidik jari sebab milik setiap laki-laki itu berbeda. Dengan cepat Yehuda menyalahkan Tamar atas dosanya, tetapi bagaimana dengan dosa Yehuda sendiri terhadap Yusuf dan Tamar?. Mengapa Alkitab mencatat kisah yang tak bermoral ini? Salah satu alasannya, kita dapat membandingkan kejatuhan Yehuda dengan kemenangan Yusuf (pasal 39), dan menyadari pentingnya kesucian. Namun, alasan utamanya ialah untuk menambahkan suatu mata rantai lain ke dalam silsilah sang Penebus (29; Rut 4:18-22; Matius 1:3). Betapa besar kemurahan Tuhan yang berkenan menyebut seorang pelacur seperti Tamar dalam asal-usul sang Juru Selamat!.