Kesombongan

  • GSJA Eben Haezer
  • 18 Aug 2019
  • Like Jesus

Bacaan Alkitab Satu Minggu
Hakim-Hakim (5:1)-(9:21) ; Lukas (22:35)-(23:56) ; Mazmur (94:14)-(99:9) ; Amsal (21:19-31)


Bacaan Alkitab
Amsal 21:4 & 24


Ayat Hafalan
Amsal 21:4 “Mata yang congkak dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang fasik adalah dosa.”


Pendahuluan
Ketika petinju Muhammad Ali sedang berada di puncak ketenarannya, ia berpergian dengan naik sebuah pesawat. Ketika hendak take-off, seorang pramugari mengingatkannya untuk mengenakan sabuk pengaman. Muh. Ali menjadi dengan lantang dan sombongnya menjawab, “Superman tidak perlu sabuk pengaman.” Dengan cepat sang pramugari menjawab, “Superman juga tak perlu naik pesawat terbang.” Lalu Muh. Ali segera memasang sabuk pengaman. Begitu mudah bagi seseorang yang memiliki kelebihan untuk terperangkap dalam kesombongan. 1 Korintus 4 : 6-13 menjelaskan bahwa kesombongan merusak hubungan dengan Tuhan dan sesama. Gara-gara kesombongan jemaat di korintus tidak bisa bersatu. Mereka yang dipimpin Apolos dan Mereka yang dipimpin Paulus saling merendahkan dan saling mencela. Sangat disayangkan. Kesombongan yang berkembang dalam kehidupan jemaat Korintus sesungguhnya bukan hanya dalam hal ini. Ada yang sombong karena pandai bicara dan ada berbagai kesombongan lainnya. Atas sikap itu Paulus bertanya “apakah yang engkau punyai yang tidak engkau terima?” Melalui pertanyaan ini, Paulus bermaksud untuk menyatakan bahwa apa yang jemaat punya berasal dari pemberian Tuhan. Oleh karena itu, tidak sepatutnya mereka bersikap demikian terhadap keberhasilan yang mereka terima.


Amanat Teks (Pesan Firman Tuhan)
Amsal 21:4 “Mata yang congkak dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang fasik adalah dosa.” Lucifer (alias setan) adalah kepala seluruh malaikat. Tuhan telah menciptakannya untuk menjadi malaikat yang cantik dan seorang musisi yang berbakat. Setan mulai berpikir bahwa ia jauh lebih baik dari seluruh malaikat yang lain. Ia begitu hebatnya, ia berpikir, bahwa bahkan ia lebih baik dari Tuhan!. Alih-alih berterima kasih kepada Tuhan, ia menjadi sombong! Namun Tuhan tidak berkenan dengannya. Tuhan membuangnya dari sorga dan berkata, “Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kau musnahkan demi semarakmu. Ke bumi kau Kulempar “ (Yehezkiel 28:17).


Amanat Khotbah (Aplikasi)
Kesombongan mengarah pada kehancuran dan menyebabkan orang-orang untuk berpikir lebih tinggi tentang diri mereka daripada yang seharusnya. Setan berakhir dengan mengenaskan karena kesombongan. Pastikanlah bahwa Anda menghindari akhir semacam ini. Kesombongan merusak hubungan kita dengan sesama dan dengan Tuhan. Kesombongan adalah sikap yang mengira bahwa diri kita lebih penting daripada Tuhan. Kesombongan memengaruhi dunia rohani. Sebab kesombongan mengarah ke dosa. Hati yang sombong berkata, “Aku tidak memerlukan siapa pun. Aku tidak memerlukan Tuhan.” Mencemooh orang lain, menyakiti orang lain, dan mengucilkan orang lain, semuanya berakar dari kesombongan. Pernikahan hancur berantakan karenanya. Orang tua dan anak berselisih karenanya.

Pertanyaan Perenungan:
1. Dalam hal Apakah Anda sombong? Berhati-hatilah!
2. Apakah Anda ingin berubah untuk mau menjadi pribadi yang lebih rendah hati ?


Doa
Tuhan, tolonglah aku untuk menjadi rendah hati. Ampunilah aku atas kesombonganku. Tolonglah aku untuk memberikan-Mu penghargaan karena telah menjadikanku seperti diriku sekarang ini. Engkau yang layak mendapat penghargaan itu. Bukan aku. Amin.