I Samuel 12:1-25.
Amanat Samuel adalah perpaduan antara sambutan penobatan, khotbah kebangunan rohani, dan pidato perpisahan. Ia menunjukkan besarnya dosa umat Israel karena telah meminta seorang raja dan kemudian menyerukan agar mereka memperbarui komitmen mereka kepada Tuhan. Sebuah tema penting dalam sambutan ini ialah kesaksian. Kesaksian seorang pemimpin yang saleh (1-5). Umat itu telah menolak seorang pemimpin Saleh yang sudah terbukti pelayanannya dan memilih seorang laki-laki yang baru meraih satu kemenangan dan yang pengabdiannya kepada Tuhan masih belum terbukti. Samuel merasa kecewa, tetapi ia mengundurkan diri dengan mengetahui bahwa hati nuraninya bersih. Kesaksian sejarah (6-15). Tangan Tuhan menyertai umat Israel ketika mereka taat, tetapi melawan mereka ketika mereka memberontak. Ayat 14 menekankan rahasia keberhasilan yang sama dengan yang diberikan Tuhan kepada Yosua (Yosua 1:8). Pemberontakan menjadi dosa yang terus-menerus menjatuhkan Saul, dan hal itu menyebabkannya kehilangan kerajaan (1 Samuel 15:23). Kesaksian kuasa Tuhan (16-18). Sungguh, Samuel adalah orang yang tekun berdoa, sebab sangat tidak lazim untuk mendapat guntur dan hujan pada musim itu.