Kerinduan kepada Allah Dasar Kehidupan Doa

  • GSJA Eben Haezer
  • 26 May 2019
  • Like Jesus

Bacaan Alkitab Satu Minggu
Bilangan (21:1)-(26:37) ; Lukas (1:8) - (2:35) ; Mazmur (57:5)-(60:14) ; Amsal 16:1-15


Bacaan Alkitab
Mazmur 57:5-12


Ayat Hafalan
Mazmur 57:10-11 “Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa; sebab kasih setia-Mu besar sampai ke langit, dan kebenaran-Mu sampai ke awan-awan.”


Pendahuluan
Seorang pelayan Tuhan yang berhasil adalah seorang yang bertekun dalam doa. Orang-orang yangdipakai Tuhan seperti Martin Luther mengambil waktu 3 jam sehari untuk bersekutu dengan Tuhan, JohnWesley bangun setiap jam 4 pagi setiap harinya untuk berdoa sekurang-kurangnya 2 jam. Tuhan Yesus sendirimemberi teladan dengan Ia berdoa bahkan sampai semalam-malaman (Lukas 6: 12). Setiap orang yang dekatdengan Allah dikenali dengan kehidupan doanya. Mereka mempunyai satu kesamaan yang sama bahwa mereka merindukan Tuhan dalam kehidupan.


Amanat Teks (Pesan Firman Tuhan)
Raja Daud menuliskan bahwa tidak ada tempat yang paling disenangi dan diingini selain daripada Tuhan sendiri. Ini merupakan pernyataan yang mendalam betapa rindunya sang pemazmur untuk berjumpa dengan Allah dan begitu merindukan tempat kudus-Nya. Pemazmur mengungkapkan bahwa perjumpaan pribadi dengan Tuhan seperti sebuah puncak dari sebuah pencapaian yang dapat dicapai. Tidak ada kebahagiaan yang dapat menggantikannya, selain berjumpa dengan sang Allah yang hidup. Pemazmur lebih lanjut merasakan kasih setia Tuhan yang besar dalam hidupnya. Pemazmur selalu ingin memiliki hubungan yang berkelanjutan dengan Tuhan dan ini merupakan pengertian yang sesungguhnya tentang doa.


Amanat Khotbah (Aplikasi)
Doa merupakan sebuah tanda kehidupan iman. Dalam doa seseorang memasuki sebuah hubungan pribadi yang mendalam dengan Allah. Doa harus berlangsung secara alami yang lahir dari sebuah kerinduan hati. Tanda kedekatan seseorang dengan Tuhan dilihat melalui kehidupan doanya yang bertumbuh. Ciri khas kehidupan doa yang senantiasa terus bertumbuh ialah kehidupan doa yang senantiasa memiliki kerinduan untuk senantiasa berjumpa dengan Allah. Adalah lebih baik jika kita memeriksa kehidupan doa kita, apakah dalam doa-doa kita, kita hanya sekadar berdoa atau hanya menganggap itu sebagai kebiasaan dan tidak ada lagi sebuah kebutuhan khusus untuk berjumpa dan berinteraksi dengan Allah yang hidup. Kita dapat mengukurnya dengan cara memeriksa hati kita, apakah dalam hati ini masih ada kerinduan kepada Allah atau hanya sebatas rutinitas. Jikalau hal itu sudah berkurang atau bahkan kita sudah tidak memilikinya lagi, marilah kita kembali membangun kehidupan doa dengan kerinduan kita kembali kepada Allah.

Pertanyaan Perenungan:
1. Bagaimana kualitas kehidupan doa Anda ?
2. Bagaimana Anda tetap membangun dan menjaga kehidupan doa Anda supaya senantiasa memiliki kerinduan untuk bersekutu dengan Allah ?


Doa
Tuhan tolong aku untuk bisa membangun kembali kehidupan doa yang penuh dengan kerinduan untuk berjumpa dengan-Mu.