I Samuel 8:1-22.
Orang bisa saja melayani dengan setia, tetapi menutup hidupnya dengan kekecewaan. Itulah yang terjadi dengan Samuel. Samuel kecewa terhadap putra-putranya. Mereka tidak mampu melanjutkan pelayanan sang ayah sebab mereka tidak mengikuti teladan salehnya. Putra-putra Eli tunduk pada nafsu daging (1 Samuel 2:12-17), sementara putra-putra Samuel cinta uang. Samuel kecewa terhadap bangsa itu sebab mereka menginginkan seorang raja. Mereka menggunakan putra-putra Samuel sebagai alasan, tetapi akar masalah yang sebenarnya ialah kurangnya iman mereka di dalam Tuhan. Samuel kecewa terhadap Raja Saul yang memberontak terhadap Tuhan dan mengorbankan mahkotanya. Banyak yang dikerjakan dan didoakan oleh Samuel tampaknya menuai hasil yang berbeda daripada yang diharapkan, tetapi ia tetap setia kepada Tuhan sampai akhir hayatnya. Pemimpin-pemimpin yang setia keapda Tuhan tidak selalu tampak berhasil di mata manusia.