2 Tawarikh (8:11)-(9:12);
Tuhan menginginkan agar setiap rumah menjadi tempat beribadah (Yesaya 4:5-6); Dia menginginkan anak-anak-Nya menikmati kehadiran-Nya (2 Korintus 6:14—7:1). Tampaknya di dalam keputusan pernikahan Salomo lebih peduli pada politik daripada ketaatan pada Tuhan. Di hadapan publik, Salomo tetap setia beribadah, meskipun ia tidak konsisten dalam sikap hidupnya. Ia juga terus meningkatkan kekayaan bangsanya, tetapi rakyat tidak bertumbuh secara rohani. Alexander Whyte menulis bahwa "ulat yang tak terlihat ... sedang menggerogoti tongkat kerajaan yang menopang Salomo." Bagian terpenting dalam hidup Anda ialah bagian yang hanya dapat dilihat Tuhan. Mana yang lebih Anda pedulikan: karakter, atau reputasi ?