Ayub (12:1)-(13:28);
"Hidupku" (12). Ayub menjawab ketiga temannya dan mengingatkan mereka bahwa ia punya hikmat, sama seperti mereka. Bahkan, semua ciptaan seharusnya juga sudah tahu hal-hal yang mereka katakan kepadanya. Tuhan itu besar. Tangan-Nya membuat segala sesuatu (6), dan tangan-Nya menjaga semuanya tetap hidup (10). Ayub ingin mati dan menghindari penderitaan, tetapi Tuhan memegang kehidupannya di tangan-Nya (Kisah Para Rasul 17:24- 28; Kolose 1:16-17). Jika kehidupan Anda berada di tangan Tuhan, masihkah Anda merasa takut?. "Imanku" (13). Di dalam pasal sebelumnya, Ayub memandang Tuhan sebagai Pencipta, tetapi sekarang ia memandang-Nya sebagai Hakim. "Aku hendak berbicara dengan Tuhan" (3) berarti "Aku ingin bertemu dengan-Nya di pengadilan." Ayub lebih suka bertemu dengan Tuhan yang adil daripada dengan "dokter-dokter tak berguna" seperti teman-temannya. Apabila Anda berusaha menolong orang lain, ingatlah bahwa Anda seorang saksi dan bukan jaksa penuntut umum. Bahkan, jika Tuhan menghukumnya, Ayub akan tetap percaya kepada-Nya (15). Sungguh iman yang besarl