Dasar Dari Pembaharuan Rohani

  • GSJA Eben Haezer
  • 08 Mar 2020
  • Like Jesus

Bacaan Alkitab Satu Minggu
2 Tawarikh (36:1) - Ezra (6:22) ; 1 Korintus (1:10)-(3:23) ; Mazmur (27:7)-(30:4) ; Amsal (10:31)-(11:11)


Bacaan Alkitab
Ezra 1:5-6 dan I Korintus 1:24-25

Pendahuluan
Koresh adalah raja atas seluruh wilayah yang dahulu adalah Asyur dan Babel. Asyur telah mendeportasi orang-orang Israel dari Kerajaan Utara pada tahun 722 SM. Sedangkan Babel membawa orang-orang Israel ke Pembuangan dari Kerajaan Selatan (Kota Yehuda) tahun 586 SM. Ada begitu lama waktu yang mereka jalani di masa pembuangan tersebut. Oleh karena itu, ketika Kekaisaran Media-Persia berkuasa dan melakukan perubahan kebijakan dengan mengumumkan pembebasan kepada seluruh 12 suku bangsa Israel, hanya Suku Yehuda dan Suku Benyamin yang menanggapi dengan sukacita keputusan tersebut dan berkeinginan pulang untuk membangun kembali Bait Allah. Sedangkan ke-10 Suku Israel yang lainnya menolak untuk kembali ke Tanah Israel dan lebih merasa nyaman tinggal di tanah pembuangan.


Amanat Teks (Pesan Tuhan)
Allah menggerakkan hati para Pemimpin, Para Kepala Keluarga, Para Imam dan Orang Lewi dengan memberi mereka hati yang rindu untuk pulang ke tanah Israel dengan hanya satu tujuan, yaitu membangun kembali Bait Allah. Dan titik awal perubahan hati itu dimulai dari Batin (Sikap, kepercayaan dan keinginan kita), dan tindakan inilah yang membawa pada seseorang untuk disanggupkan melakukan tindakan penuh kesetiaan. Rupanya dalam masa pembuangan, ke 2 suku tersebut (Suku Yehuda dan Benyamin) hatinya tetap berpaut kepada Tuhan. Walaupun mereka berada jauh dari tanah perjanjian itu, dan berada di tanah negeri asing, namun mereka tetap merindukan saat dimana mereka akan kembali pulang ke tanah perjanjian yang sudah diberikan oleh Tuhan. Dan ini sangat berbeda dengan ke-10 suku Israel yang lain yang sudah membaurkan diri dalam pernikahan, kepercayaan serta gaya hidup bangsa Kafir pada saat itu. Dalam 48 tahun masa pembuangan telah menjadi filter waktu bagi umat Israel untuk menunjukkan kesungguhan hatinya di hadapan Tuhan. Kesombongan hati serta tegar tengkuk mereka sudah Tuhan ubah; sehingga Allah bekerja memberi kesempatan melalui kekuasaan Bangsa Media-Persia untuk mereka diizinkan pulang dan membangun kembali tanah perjanjian tersebut. Perjalanan kembali ke Yerusalem itu sendiri tidaklah mudah karena sangat sulit, berbahaya membutuhkan waktu yang tidak singkat. Bahkan juga belum tentu ketika mereka tiba di tanah tersebut, Orang-orang akan menerima mereka dengan baik. Akan tetapi ketika seseorang belajar taat dan mengikuti suara Tuhan dalam kehidupannya, maka semuanya akan dijaminkan oleh Tuhan yang mendatangkan keberhasilan.


Amanat Khotbah (Aplikasi)
Kesungguhan Hati di hadapan Tuhan itu memerlukan suatu proses. Dan proses tersebut akan menghasilkan buah yang baik ketika kita tetap mengarahkan pandangan kepada Yesus. 

 

Perenungan & Penerapan:
1. Proses Kehidupan apa yang sedang anda Jalani hari-hari ini? Apakah tetap mengalami kemenangan atas berbagai proses hidup tersebut?
2. Apa Kunci agar kita tetap dapat kuat dan setia dalam menghadapi proses hidup sehingga menghasilkan buah yang baik?