Habakuk (1:1)-(2:11);
Doa yang tak terjawab (1-4). Habakuk melihat kejahatan umat Tuhan di Yehuda dan ia berdoa agar Tuhan bertindak, tetapi Tuhan sepertinya tidak mendengar. Sang Nabi rindu melihat Tuhan melakukan kebangunan rohani di negeri itu, tetapi doanya tidak terjawab—setidaknya begitulah menurut anggapannya. Rencana yang tak terduga (5-11). Tuhan memberi tahu hambanya bahwa doa-doa-Nya akan dijawab dengan cara yang tak ia duga. Tuhan akan membawa Babel ke Yehuda dan mendisiplin umat-Nya. Dari sudut pandang manusia, pendudukan negeri dan penawanan bangsa tampaknya sebuah tragedi, tetapi semua itu juga pekerjaan Tuhan. Masalah yang tak terpecahkan (12-17). Sekarang nabi menghadapi masalah yang lebih besar: bagaimana mungkin Tuhan yang kudus memakai bangsa yang jahat untuk menghukum umat pilihan- Nya? Tuhan seperti menahan lidah-Nya ketika hamba-Nya berseru (13), tetapi tak lama kemudian jawaban itu datang juga. Bukan seperti yang diharapkan Habakuk, tetapi jawaban itu akhirnya memberinya damai sejahtera. Sungguh baik jika kita bergumul dengan Tuhan tentang hal-hal yang menggelisahkan kita—hanya pastikan kita berhenti bicara cukup lama agar kita dapat mendengar.