Batas Kepemilikan dan Tanggung Jawab

  • GSJA Eben Haezer
  • 28 Jul 2019
  • Like Jesus

Bacaan Alkitab Satu Minggu
Yosua (11:1)-(17:18) ; Lukas (17:1)-(18:43) ; Mazmur (84:1)-(87:3); Amsal 20:7-19


Bacaan Alkitab
Yosua 15 : 1-12


Ayat Hafalan
Amsal 20:15 ”Sekalipun ada emas dan permata banyak, tetapi yang paling berharga ialah bibir yang berpengetahuan.”


Pendahuluan
Suku Yehuda mendapatkan milik pusaka dari Tuhan dengan batas-batas wilayah di bagian selatan, timur, utara, dan barat (2-12) beserta kota-kota dan desa-desa di dalamnya (20-63), yang meliputi dua belas wilayah dengan pegunungan, bukit, lembah, padang gurun dan rumput, mata air, sungai dan lautnya. Walaupun demikian, belum semua wilayah itu dapat mereka kuasai. Penduduk asli Yerusalem yaitu orang Yebus, belum dapat mereka taklukkan, maka suku Yehuda harus tetap berjuang untuk dapat menguasai bagian pusakanya. Mereka mempunyai tanggung jawab supaya memiliki tanah warisannya secara penuh. Di samping itu, Tuhan dengan keras melarang umat-Nya untuk mengikat perjanjian dengan bangsa Kanaan agar perilaku bangsa Kanaan tidak menjadi jerat bagi mereka. Terlebih-lebih dalam dosa penyembahan berhala dan amoralitas. Tiap suku memiliki bagiannya sendiri. Tanah yang mereka miliki merupakan tanah perjanjian berdasarkan anugerah Tuhan. Tanah itu berfungsi sebagai petunjuk identitas umat Allah. Dengan batas wilayah yang jelas, masingmasing suku Israel tidak akan saling menguasai tanah milik suku Israel lainnya. Tiap suku juga harus menjaga, mempertahankan dan mengusahakan tanah tersebut dan tidak diizinkan diperjualbelikan (Im. 25:23-28).

Amanat Teks (Pesan Firman Tuhan)
Kisah di atas memberikan pelajaran agar kita menghargai pemberian Tuhan dan tidak menjadi orang yang serakah dengan menguasai atau mengambil harta milik orang lain. Hal ini tidak berkenan kepada Tuhan. Ia ingin agar kita memelihara, mengelola dan bertanggungjawab dengan bagian yang diberikan pada kita. Semua yang Tuhan berikan itu sebenarnya cukup. Daripada mengingini punya orang lain lebih baik mengembangkan dan mengasihi yang Tuhan sudah berikan. Itulah bentuk penghargaan dan ucapan syukur kita kepada-Nya.

Amanat Khotbah (Aplikasi)
Menghormati serta menghargai hak dan milik sesama adalah sikap yang Tuhan tuntut dari kita.

Pertanyaan Perenungan:
1. Apakah hidupmu berhikmat tiap hari. ?
2. Ataukah hanya berlaku pada hari Minggu saja, sementara hari lain kita hidup dengan cara berbeda.

Doa
Agar Tuhan membuka mata dan telinga kita untuk dapat belajar untuk melakukan apa yang benar dan kudus menurut Allah