Kejadian (5:1-32);
Perjanjian Lama adalah kitab tentang "silsilah Adam" (1), Kitab ini memberi tahu kita tentang keturunan Adam, dan bukan merupakan kisah yang bahagia. Bahkan, Perjanjian Lama ditutup dengan peringatan "jangan Aku datang memukul bumi dengan laknat" (Maleakhi 4:6). Perjanjian Baru adalah kitab tentang "silsilah Yesus Kristus" (Matius 1:1). Sebelum mengakhirinya, Perjanjian Baru menyatakan, "Maka tidak akan ada lagi laknat" (Wahyu 22:3). Adam yang pertama membawa kutukan; Adam yang terakhir menanggung kutukan itu (Galatia 3:13). Dosa Adam menyebabkan duri-duri tumbuh (Kejadian 3:18), tetapi Yesus memakai duri-duri itu sebagai mahkota (Matius 27:29). Tuhan menciptakan manusia menurut rupa-Nya, tetapi manusia berdosa kini melahirkan anak-anak menurut rupa mereka (3). Kita semua dilahirkan sebagai orang-orang berdosa (Mazmur 51:5). Namun, jika seorang pendosa dilahirkan kembali melalui iman di dalam Kristus, ia mulai bertumbuh menjadi serupa dengan Adam yang terakhir (Roma 8:29; 2 Korintus 3:18). Delapan kali di dalam pasal 5 Anda menemukan frasa "lalu ia mati". Kematian adalah sesuatu yang sudah ditetapkan, bukan sebuah kecelakaan, Karena dosa berkuasa, kematian juga berkuasa (Roma 5:14, 17), tetapi di dalam hidup Henokh, kasih karunia Tuhan berkuasa (Roma 5:20-21). la percaya kepada Tuhan (Ibrani 11:5-6), berjalan bersama-Nya di tengah-tengah masyarakat yang tidak percaya, dan bersaksi bagi Tuhan (Yudas 14-15). Henokh tidak meninggal; Tuhan mengangkatnya ke surga. Inilah "pengharapan yang penuh berkat" dari semua orang kristiani.