Yehezkiel (2:1)-(3:15);

Sebagaimana yang biasa terjadi, setelah penglihatan akan muncul suara. Firman Tuhan tidak akan sirna setelah ingatan akan penglihatan itu pudar. Yehezkiel memiliki semua kualitas untuk berhasil dalam melayani Tuhan. Ia melihat kemuliaan Tuhan dan jatuh tersungkur untuk sujud menyembah. hanya pengelihatan akan takhta Tuhan yang mulia yang dapat menguatkan kita saat keadaan makin sulit. Yehezkiel berdiri tegak, dipenuhi Roh, dan mendengarkan Firman Tuhan. Ia memanfaatkan Firman, yang membuatnya mampu menyampaikan Firman Tuhan. Dalam hal ini, ia seperti Yeremia, Yohanes, dan Yesus. Ia meneguhkan hatinya untuk melakukan kehendak Tuhan. Di dalam kitab ini, Tuhan beberapa kali memerintahkannya untuk meneguhkan hati terhadap sesuatu. Yehezkiel mengandalkan tangan Tuhan untuk menguatkannya.