Satu waktu nanti saat Tuhan Yesus datang kedua kali, kita yang setia menanti kedatangan-Nya akan diangkat bersama-sama, diubahkan dulu menjadi tubuh kemuliaan. Kita tidak tahu bagaimana bentuk tubuh kemuliaan, apakah seperti Tuhan Yesus dibangkitkan, atau apakah bisa mengatasi ruang dan waktu, kita tidak tahu. Yang penting persiapkan diri kita. Kita mungkin perlu pengingat seperti yang dituliskan Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus, “Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya” (1 Korintus 15:23). Ketika Allah datang kembali, semua umat-Nya akan dibangkitkan. Dan kapan kebangkitan itu akan terjadi? Kita sudah menebaknya. Ketika Kristus datang. “Sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tiba kesudahannya” (1 Korintus 15:23-24). Apa yang dimaksud oleh Rasul Paulus “mereka yang menjadi milik-Nya akan dihidupkan kembali”? Apa yang akan dihidupkan? Tubuh kita? Jika demikian, mengapa tubuh ini? Mengapa kita tidak memulai dari tubuh yang baru saja? Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: “Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan” (Kolose 1:27).
Bagi orang percaya, kebangkitan adalah sebuah transisi ke dalam kemuliaan di mana tubuh kita akan menjadi seperti tubuh Kristus setelah bangkit, “Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya” (Filipi 3:20-21). Ayat ini memberikan gambaran bahwa Dia akan mengambil tubuh yang hina ini dan mengubahnya menjadi tubuh kemuliaan seperti tubuh-Nya. Siapa yang akan mengubah tubuh kita yang hina yang dapat diubahkan menjadi tubuh kemuliaan-Nya. Dia akan mengambil tubuh kita yang lemah ini dan mengubahnya menjadi tubuh kemuliaan seperti tubuh-Nya. Terlepas dari berbagai macam ungkapan di atas, janji-Nya tetap sama. Tubuh kita akan diubahkan. Kita tidak akan menerima tubuh yang berbeda. Kita menerima tubuh yang diperbaharui. Dia membuat tubuh yang “baru” dari tubuh yang lama. Tubuh tanpa mengalami kerusakan. Tubuh tanpa kelemahan. Tubuh tanpa kecemaran. Tubuh yang serupa dengan tubuh Yesus. Roh dan tubuh kita akan bersatu dan kita akan menjadi seperti Yesus. Ketika Yesus bangkit, Yesus mengenakan tubuh lama sehingga masih ada bekas paku dan tombak, tapi Yesus sudah tidak diikat lagi oleh ruang dan waktu.
Yesus Kristus pasti akan datang kembali. Meskipun tidak ada seorangpun yang tahu kapan waktunya, tetapi yang kita tahu pasti bahwa Dia akan segera datang kembali. Oleh karena itu mari kita menjaga hidup kita sedemikian rupa seturut kehendak Tuhan agar pada saat tiba waktunya Dia kembali, kita dalam keadaan siap. Dan jika sampai hari ini Dia belum datang kembali, itu bukan berarti Dia lalai menepati janji-Nya, “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (2 Petrus 3:9). Bersyukurlah jika saat ini masih ada kesempatan bagi kita untuk terus memperbaiki diri dalam kerohanian sehingga pada saat Dia datang kembali mendapati kita dalam keadaan yang tak bercela di hadapan-Nya. Dan jadikanlah juga waktu-waktu ini untuk memberitakan kabar sukacita tentang Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat bagi semua orang, sehingga akan banyak orang yang percaya kepada Yesus dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat.