Dalam Yohanes 14:13-14 mengatakan, "Dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kami meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya". Dari ayat ini kita tahu bahwa berdoa harus selaras dengan kehendak Tuhan dan berdoa itu harus disertai dengan kepercayaan penuh kepada-Nya serta dengan kerinduan untuk mempermuliakan Bapa di sorga.
Namun ayat ini seringkali dipakai sebagai pembenaran untuk meminta Tuhan memberikan apa saja yang kita inginkan didalam Doa. Doa dalam nama Tuhan Yesus bagaikan sebuah mantra yang menjamin terkabulnya keinginan kita. Kita lupa bahwa janji Tuhan itu juga menuntut ketaatan dari kita. Rangkaian janji pengabulan Doa didahului oleh ajakan Yesus untuk percaya kepada-Nya. Orang yang percaya adalah orang yang melakukan kehendak Tuhan, yaitu berjalan dalam ketaatan kepada FirmanNya. ketika kita taat dengan apa yang Allah inginkan, Dia juga mendengarkan kita. "Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya ( 1 Yohanes 5:14). dalam doa kita harus tunduk kepada Allah dan memohon supaya kehendak-Nya terjadi dalam kehidupan kita. kita mengetahui kehendak Allah dalam banyak hal karena telah dinyatakan dalam alkitab.
Ketika kita berdoa yang disertai dengan kehidupan yang taat akan Firman Tuhan maka kita akan mengalami kuasa doa. seperti yang dikatakan Alkitab, "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya" (Yakobus 5:16). Merendahkan diri dan merendahkan hati dihadapan Allah sebagai bentuk sikap ketaatan sangat diperlukan. Menghormati Allah dalam sikap doa yang benar membawa dampak bagi hidup kita. Doa membawa perubahan.
Ketika kita berdoa dan masuk ke dalam ruangan tahta Allah biasanya kita mengatakan doa-doa kita seperti kita memesan makanan. Tetapi sikap seperti ini tidak pantas dalam doa. Kita di hadapan Raja di atas segala raja. Seharusnya kita mengucapkan segala penghormatan akan kekudusanNya, bukan langsung menyodorkan semua permohonan-permohonan atau masalah-masalah kita? bukan berarti masalah-masalah kita tidak berarti bagiNya. Yesus memberitahukan bagaimana memulai. "Ketika engkau berdoa, berdoalah demikian/ 'Bapa kami yang di Surga, dikuduskanlah nama-mu datanglah kerajaan-Mu". Ketika kita berkata "KerajaanMu datanglah" kita sedang mengundang Yesus untuk masuk dalam dunia kita/ "Datanglah, Rajaku. berahtalah di hati kami. Hadirilah di hatiku. Hadirlah di kantorku. Datanglah ke pernikahanku. Jadilah Tuahn atas keluargaku, ketakutanku dan kekuatiranku" Permohonan ini bukan lemah, ini adalah permohonan yang kuat supaya Allah bertahta di setiap sudut kehidupan kita ( Lukas 12 : 29-31 ).
Berdoalah dengan penuh keyakinan, bahwa apa yang kita doakan sampai ke Tahta-Nya dan menyentuh hati-Nya karena kita hidup berkenan kepada-Nya. Amin.