Bulan Desember yang merupakan bulan yang sibuk bagi orang Kristen. Ada banyak persiapan yang kita lakukan untuk merayakan Natal. Terkadang di tengah kesibukan itu, karena keletihan, emosi menjadi tidak stabil. Jadi hati-hati dengan emosi kita terlebih dalam merayakan Natal. Jagalah hati dan pikiran supaya kita tidak kehilangan berkat Natal. Berita Natal adalah berita sukacita tentang Allah yang telah mengutus Anak Tunggal-Nya, Yesus Kristus, datang ke dunia ini untuk menebus manusia dari hukuman kekal. Sayangnya di saat Natal, ada anak-anak Tuhan yang justru kehilangan sukacita serta gampang marah karena kelelahan dalam mempersiapkan perayaan Natal dan karena mengabaikan hal yang terpenting, yaitu menikmati berita sukacita Natal.
Kita terkadang memilih fokus yang keliru dalam merayakan Natal. Banyak anak Tuhan yang banyak menghabiskan seluruh tenaga dan konsentrasi untuk mempersiapkan dan memastikan bahwa perayaan Natal akan dapat berlangsung dengan baik dan tertib. Mempersiapkan semua dengan baik tidaklah salah. Tetapi kita harus ingat jangan sampai karena kesibukan mempersiapkan acara perayaan Natal sehingga kita melupakan yang utama yaitu menikmati berita sukacita Natal. Kita harus menyediakan waktu untuk duduk tenang mendengarkan dan merenungkan berita Natal melalui Firman Tuhan yang kita baca atau dengarkan, sehingga kita sungguh-sungguh menikmati sukacita Tuhan yang berlimpah dalam setiap perayaan Natal yang akan kita adakan. Sebab tanpa menikmati berita Natal, setiap perayaan Natal hanya akan mendatangkan kelelahan dan bisa menghilangkan sukacita Natal yang seharusnya terpancar dalam hidup anak-anak Tuhan seperti halnya para gembala yang mendengar berita sukacita kelahiran Yesus, “Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka” (Lukas 2:20).
Jangan sampai kita hanya tahu Natal itu apa tetapi sesungguhnya kita tidak memahami makna Natal itu, sehingga kita tidak menanggapi Natal tidak sebagaimana mestinya. Natal sesungguhnya adalah peringatan kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus ke dalam dunia sebagai Juruselamat. Tetapi bukan saja sekedar peringatan sejarah semata, melainkan kelahiran Yesus yang sesungguhnya di dalam hati setiap manusia melalui kelahiran baru. Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita sungguh-sungguh mengalami kelahiran baru? Bagaimana dengan saudara-saudara kita yang lain? Pernahkah kita berpikir untuk keselamatan mereka? Kiranya sepanjang Natal kita boleh menjadi alat Tuhan untuk menyampaikan berita sukacita ini kepada setiap orang di sekitar kita yang belum percaya sehingga mereka juga boleh memiliki Yesus di dalam hatinya.
Mari kita menyambut Natal tahun ini dengan meningkatkan iman percaya kita kepada-Nya, memelihara hati dan pikiran kita dan terus menjadi saksi Tuhan bagi orang lain. Sehingga dengan demikian sukacita Natal itu akan mengalir memenuhi hati kita. Tuhan Yesus memberkati.