Kita menjadi serupa dengan Kristus ketika kita hidup dalam kekudusan-Nya. Ketika kita hidup dalam kekudusaN-ya maka sukacita kudus akan memenuhi hati kita. Allah menghendaki kita menjadi orang yang bersukacita. Dan yang Alkitab inginkan adalah supaya kita bersukacita menurut kehendak Allah, seperti yang ditetapkan bagi kita dalam Kristus. Jikalau kita bersukacita menurut kehendak Allah maka kualitas sukacita kita sangatlah berbeda dari kesenangan orang dunia. Inilah yang perlu kita pelajari dan alami dalam kehidupan kita. Sukacita merupakan emosi kesukaan yang sudah dikuduskan Tuhan. Sukacita Kristen adalah sukacita kudus. Alkitab berkata, “Bersukacitalah senantiasa di dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan bersukacitalah” (Filipi 4:4). Sukacita yang sesungguhnya adalah sukacita yang berasal dari dalam yang senantiasa memancar keluar. Inilah sukacita yang kudus.
Sukacita orang Kristen adalah sukacita yang sama sekali berbeda dengan yang diberikan dunia ini. Rasul Paulus menulis surat Filipi yang disebut sebagai kitab sukacita karena di dalamnya ada begitu banyak ungkapan tentang sukacita. Mengapa surat ini disebut surat sukacita padahal ketika menulis kitab ini Paulus sedang berada di dalam penjara? Ingatlah bahwa sukacita sejati yang dikuduskan oleh Tuhan terjadi tanpa bisa dipengaruhi oleh lingkungan. Sama seperti Rasul Paulus di saat dia ada dalam penjara karena pemberitaan Injil Kristus yang dilakukannya, itu semua tidak membuat sukacitanya menjadi hilang. Ketika Rasul Paulus hidup dalam kekudusan sukacita kudus dari Tuhan tetap memenuhi hatinya sekalipun situasinya dia sedang berada dalam penderitaan dan penganiayaan karena pemberitaan Injil.
Sukacita kudus yang kita peroleh dari status atau kedudukan kita yang baru di dalam Tuhan. Alkitab mengatakan di dalam Filipi 4:4, “Bersukacitalah di dalam Tuhan”. Kata ini diulang sampai tiga kali di dalam kitab ini. Ini berarti bahwa sukacita yang benar hanya berada di dalam Kristus. Di luar Tuhan tidak ada sukacita yang sejati dan yang kudus. Oleh sebab itu kita harus tetap menjaga hidup kekristenan kita agar berjalan sesuai dengan Firman-Nya. Firman itulah yang akan memberikan kekuatan, penghiburan dan pertolongan bagi kita dalam segala situasi dan keadaan, sehingga sukacita-Nya yang kudus akan terus mengalir dan memenuhi hidup kita. Ketika Firman Tuhan ada di hati kita dan memberikan sukacita kepada kita, maka sukacita itu menjadi sukacita yang kudus, karena Firman Tuhan itu adalah Firman yang kudus.
Tuhan berkata, “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh” (Yohanes 15:11). Yang dimaksudkan ayat ini adalah jika kita menyimpan Firman-Nya dan mentaatinya dalam kehidupan sehari-hari, maka sukacita Kristus akan memenuhi hati kita dan melimpah dalam hidup kita. Kiranya di dalam hidup kita, kita boleh senantiasa memiliki sukacita kudus dari Kristus.