Bacaan Alkitab Satu Minggu
1 Tawarikh (19:1)-(26:32) ; Roma (2:25)-(4:17) ; Mazmur (11:7)-(14:7) ; Amsal (5:7)-(6:19)
Bacaan Alkitab
Amsal 6:4-11
Pendahuluan
Apakah Anda mengenal nama Melvin Switzer? Ia menciptakan sebuah rekor yang mungkin tidak akan terpecahkan. Rekor itu bukan dalam hal lari cepat 100 meter, bukan dalam hal lompatan terjauh, atau berlari maraton. Namun rekor tersebut adalah rekor dengkuran paling keras. Ya benar. Melvin Switzer menggetarkan dinding-dinding dengan suara dengkuran yang mencapai 91 desibel. Apakah Anda tahu seberapa kerasnya dengkuran itu? 91 desibel lebih keras daripada suara mesin pemotong rumput. Mungkin Anda berpikir bagaimana Istrinya dapat bertahan dari suara dengkuran tersebut. Sebenarnya, ia tidak dapat bertahan. Berbagai laporan mengatakan salah satu telinganya sudah tuli!. Dengkuran biasanya terjadi ketika seseorang sedang tidur. Mendengkur hanya terjadi ketika kita terlelap,kecuali Anda seorang yang Aneh dan senang mengeluarkan bunyi ketika terbangun. Namun terlalu banyak tidur tidak baik untuk Anda. Hal itu bisa mengarah pada kemalasan dan kelesuan. Amsal menyebut orang-orang yang terlalu banyak tidur “pemalas”. Orang-orang semacam ini kurang memiliki inisiatif dan tidak mengurus tanggung jawab dasar mereka. Mereka hanya ingin menonton beberapa acara televisi, tidur sejenak, dan menunda pekerjaan rumah mereka sampai mereka merasa lebih baik. Bagaimana cara kita mengalahkan kemalasan? Kita memiliki sebuah bantuan dalam Amsal 6:6-8: lihatlah pada semut.
Amanat Teks (Pesan Firman Tuhan)
“Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.” Tuhan mengingatkan orang percaya bahwa semut adalah hewan yang rajin, bijaksana, dan pekerja keras. Mereka tidak membutuhkan siapapun yang lain untuk mengawasi dan memastikan mereka akan bekerja. Mereka tidak memerlukan seorang bos atau kartu absen. Semut adalah hewan bijaksana. Mereka mempersiapkan masa yang akan datang.
Amanat Khotbah (Aplikasi)
Rajin dan produktif ibarat sebuah mata uang yang memiliki dua sisi. Kedua-duanya tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dan dua duanya merupakan “karakter” yang dimiliki Tuhan Yesus. Ketika Yesus diatas muka bumi, Dia menjadi tukang kayu Dan dalam pelayanan-Nya selama 3,5 tahun hidup Yesus betul-betul hidup produktif. Sebagai murid sejati, Allah merindukan kita menjadi murid yang rajin sekaligus juga produktif. Ketika kita menjadi murid rajin, kita dapat memberdayakan seluruh energi, kemampuan, kapasitas serta potensi kita bagi kemuliaan Tuhan. Dan ketika kita produktif, maka hidup kita menjadi bermakna sekaligus berdampak bagi orang lain.
Pertanyaan Perenungan:
Ketika seseorang atasan atau orang tua Anda meminta Anda melakukan suatu pekerjaan, apakah pekerjaan tersebut dapat terselesaikan? Apakah Anda dapat dipercaya untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan? Di Tempat kerja? Di Gereja? Di Rumah?.
Doa
Tuhan, tolonglah aku untuk menjadi bijaksana dan pekerja keras seperti semut. Ampunilah aku jika dahulu aku malas dan tidak bijaksana.