Rahmat Allah Yang Berkelimpahan

  • 09 Oct 2016
  • Mengalami Hati Yesus

Setiap orang pasti memiliki kebutuhan dalam hidup ini.  Tetapi  tidak semua orang peduli dengan kebutuhan kita.  Namun kita bersyukur kita memiliki Tuhan Yesus yang selalu peduli dengan kebutuhan hidup kita.  Baik kebutuhan tentang keselamatan kekal maupun kebutuhan kita setiap hari baik itu sandang, pangan, dan kebutuhan lainnya.  Seperti dalam Doa Bapa Kami yang diajarkan Yesus sendiri mengajarkan kita untuk berdoa bagi kebutuhan kita setiap hari, “Berikanlah kepada kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya” (Matius 6:11).  Kita bisa melihat betapa pedulinya Tuhan terhadap kebutuhan hidup kita.  Karena siapa yang akan sangat peduli dengan kebutuhan utama Anda kalau bukan Bapa kita di surga?

Sebagai manusia yang serba terbatas seringkali kebutuhan kita membuat kita menjadi kuatir menjalani hidup ini.  Tetapi Tuhan Yesus memberikan jawaban atas kekuatiran hidup kita dengan berkata dalam Firman-Nya, "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?” (Matius 6:25).  Kalau Tuhan sudah melakukan perbuatan besar dalam hal memberi kehidupan kepada kita, pastilah Dia juga akan memelihara kelangsungan hidup kita.  Kita harus percaya bahwa Allah akan memperlengkapi hal-hal yang kita butuhkan dalam hidup ini.  Kekuatiran akan kebutuhan hidup tidak ada gunanya.  Dapatlah dimengerti apabila bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, hidup dalam kekuatiran (Matius 6:32).  Tetapi kita anak-anak Tuhan harus hidup dengan iman bahwa Bapa di Surga mengenal kebutuhan anak-anak-Nya.

Melalui ayat ini Yesus tidak bermaksud bahwa mengadakan persiapan untuk kebutuhan fisik di masa depan itu salah.  Yang dilarang Yesus adalah kekuatiran atau kecemasan yang menunjukkan bahwa kita kurang percaya akan pemeliharaan dan kasih Allah sebagai Bapa kita.  Janji Allah bagi anak-anak-Nya adalah bahwa dalam zaman ini yang penuh kesulitan dan ketidakpastian, Allah berjanji untuk menyediakan makanan, pakaian dan  segala kebutuhan pokok lainnya.  Jadi kita tidak perlu kuatir  apabila kita membiarkan Allah memerintah dalam kehidupan kita dan kita belajar mengutamakan Dia (ayat 33).  Kita dapat yakin bahwa Ia akan mengambil tanggungjawab atas semua orang yang berserah sepenuhnya kepada-Nya.  Seperti Firman Tuhan dalam Filipi 4:6, “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”.

Cara ampuh untuk melenyapkan kekuatiran kita akan kebutuhan-kebutuhan hidup adalah dengan berdoa.  Oleh karena doa kita memperbaharui kepercayaan kita dalam kesetiaan Tuhan dengan menyerahkan segala kecemasan dan persoalan kita kepada Dia yang memelihara kita.  Dan damai sejahtera  akan mengawal hati dan pikiran kita sebagai akibat dari persekutuan kita dengan Kristus Yesus (Filipi 4:7).  Ketika kita berdoa menyerahkan segala kesusahan dan kebutuhan kita maka Dia akan memberikan rahmat, kasih karunia dan pertolongan-Nya.  Bukankah Yesus sendiri berkata, di dalam Yohanes 14:13-14  ”Dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.  Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”

Namun ingatlah bahwa rangkaian janji pengabulan doa ini didahuli oleh ajakan Yesus untuk percaya kepada-Nya, Aku berkata kepadamu: “Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa“ (Yohanes 14:12).  Orang yang percaya adalah orang yang melakukan kehendak Tuhan.  Ketika kita berdoa dan hidup kita selaras dengan firman Tuhan maka Tuhan akan menjawab permohonan-permohonan doa kita dan Dia akan menyatakan pertolongannya kepada kita sesuai dengan kehendak-Nya.