Ketika kita mengikut Tuhan tidak selalu semua berjalan mulus seperti yang kita harapkan. Ada kalanya kita menghadapai tantangan, persoalan, sakit penyakit dan masalah-masalah dalam kehidupan ini. Terkadang dalam situasi seperti itu kita cenderung untuk menyelesaikan masalah kita dengan cara kita sendiri. Padahal pada saat kita berusaha menyelesaikan dengan cara sendiri, keadaan justru menjadi lebih buruk. Terkadang kita lupa bahwa kita memiliki Allah yang dapat dipercayai. Allah yang selalu menggenapi janji-janji-Nya bagi setiap orang yang percaya dan hidup dalam kehendak-Nya. Ketika segala sesuatu terlihat sulit bagi kita jangan pernah berusaha menyelesaikannya dengan kekuatan sendiri. Ijinkanlah Tuhan untuk mengambil alih, seperti yang dikatakan Firman Tuhan, “Tetapi Engkau, ya Allah, Tuhanku, bertindaklah kepadaku oleh karena nama-Mu, lepaskanlah aku oleh sebab kasih setia-Mu yang baik.“ (Mazmur 109:21). Kita harus mengijinkan Tuhan yang mengambil alih masalah kita dan bersedia untuk menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Penyerahan diri sepenuhnya seperti yang Tuhan tawarkan akan membuat hati kita tenang dan berlimpah dengan syukur dalam keadaan sulit sekalipun.
Orang Kristen yang sejati adalah orang yang hidup dengan iman. Yaitu hidup dengan tetap mempercayai Allah, walaupun kita tidak bisa melihat detail-detail kehidupan yang akan kita lalui. Hidup dengan iman berarti bahwa kita percaya bahwa Allah akan menepati janji-janji-Nya, yaitu menuntun kita ke tempat yang paling baik bagi kita, walaupun kita belum bisa melihat ujung jalan yang kita lalui. Kita akan terus mempercayakan hidup kita kepada Allah yang bisa dipercayai. Kita bersandar sepenuhnya kepada-Nya dan hidup di atas janji-janji yang diucapkan-Nya. Kita memiliki keyakinan yang teguh bahwa Dia Allah yang dapat dipercayai yang akan menggenapi janji-janji-Nya ketika kita hidup benar di hadapan-Nya.
Ketika segala sesuatu sulit bagi kita marilah kita tetap mempercayai Allah kita sebagai Allah yang bisa dipercayai dan bisa diandalkan untuk menolong kita. Sama seperti Rasul Paulus yang menghadapi masa-masa sulit dalam hidupnya (2 Korintus 1:8-9; 6:4-5; 12:10), tetapi dia tetap mempercayai Tuhan sebagai Allah yang sanggup menolong melewati masa-masa sulit dalam hidupnya. Ketika kita mempercayakan masalah kita kepada-Nya maka Tuhan sendiri yang akan berperang ganti kita. Kita hanya perlu mempercayai-Nya (Keluaran 14:14). Kita hanya perlu percaya, bukan memerintah, bukan menanyakan atau mengambil alih kemudi dari tangan-Nya. Tugas kita berdoa dan menanti dengan sabar waktu Tuhan maka Tuhan yang akan bekerja dengan cara-Nya yang ajaib untuk menolong kita. Tuhan yang dapat dipercayai itu akan menunjukkan kasih-Nya dengan membebaskan kita dari masalah-masalah yang kita hadapi (Mazmur 109:21). Terpujilah Tuhan kita.