Definisi Persuasif :
Membimbing orang dengan penjelasan yang benar, sehinga menerima tanpa paksaan.
WPDA (FT) : Mikha 3
"Baiklah dengar!" Mikha membuka pesan kedua, yang ditujukan untuk membimbing para pemimpin. Karena dosa-dosa mereka, bangsa itu tidak menaati Tuhan dan akhirnya harus dihukum (Ratapan 2:14; 4:13). la memakai tiga gambaran untuk menjelaskan dosa-dosa mereka. Pemburu (1-4). Alih-alih memperhatikan rakyat, para pemimpin malah memperlakukan mereka seperti binatang dan menyesah mereka. Namun, akan tiba waktunya para pemimpin itu berseru kepada Tuhan dan tidak dijawab. Gembala (5-7). Alih-alih membimbing kawanan domba di jalan Tuhan, mereka malah membuat mereka tersesat dengan pesan damai sejahtera palsu (11; Yeremia 6:14). Penyesatan mereka akan diikuti kegelapan, dan tidak akan ada lagi pengharapan bagi mereka. Pembangun (8-12). Alih-alih membangun kota menurut hukum Tuhan, mereka malah melanggar hukum dan membangun dengan pertumpahan darah. Mengapa? Karena mereka ingin mendapatkan lebih banyak uang (1 Timotius 6:9-10). Namun, semua yang mereka bangun akan dihancurkan, dan uang mereka menjadi sia-sia. Pemimpin yang sejati seharusnya memiliki sikap persuasif untuk melindungi rakyat, membimbing mereka kepada kehendak Tuhan, dan melayani tanpa memikirkan keuntungan pribadi.
Ilustrasi Binatang :
Meraka yang sangat dikagumi ini sebenamya sejenis ayam. Namun, bulu-bulunya yang Indah dan anggun membuatnya menjadi bagian dari Istana-lstana para raja.
Saran Penerapan :
Manfaat Persuasif :
1. Persekutuan
Bila anggota keluarga mampu meyakinkan satu sama lain untuk melakukan apa yang bijaksana dan benar, mereka akan menikmati persekutuan karena berada di pihak yang sama.
2. Kemakmuran
Kesuksesan bernegosiasi selalu didasarkan pada kemampuan seseorang membawa semua pihak bahwa mereka akan sama-sama mengecap keuntungan.
Komitmen Praktis :