Pentakosta berarti hari kelimapuluh, yakni peringatan hari pencurahan Roh Kudus. Pentakosta berarti 50 hari setelah kebangkitan Tuhan Yesus atau hari ke-10 setelah kenaikan-Nya ke Surga. Dalam peristiwa ini, janji pencurahan Roh Kudus digenapi oleh Tuhan kepada murid-murid-Nya yang sedang menanti-nantikan-Nya (Kisah Para Rasul 2). Sesungguhnya Hari Raya Pentakosta merupakan perayaan syukur orang Yahudi dimana umat Allah dari berbagai tempat berkumpul di Yerusalem untuk merayakannya (Imamat 23:15-21).
Dalam Yohanes 16:5-15, Tuhan Yesus menekankan kepada para murid-Nya bahwa Dia akan pergi kepada Bapa dan akan mengutus Penghibur, yaitu Roh Kudus yang akan menginsyafkan manusia akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Demikian juga Roh Kudus akan memperlengkapi para murid agar mampu pergi menjadi saksi Kristus. Apa yang dijanjikan Tuhan Yesus itu digenapi pada Hari Pentakosta. Dalam Kisah Para Rasul 2:1-3, menjelaskan peristiwa yang terjadi di Hari Pentakosta, pada saat orang percaya berkumpul di suatu tempat. Kehadiran Roh Kudus ditandai dengan bunyi dari langit seperti tiupan angin keras dan lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada setiap orang percaya. Lalu ayat 4 menyatakan tentang peristiwa supranatural, yakni para murid dapat berkata-kata dalam bahasa lain sesuai dengan ilham Roh kepada mereka, karena mereka “dipenuhi” oleh Roh Kudus. Dipenuhi Roh Kudus berarti dikuasai, dikendalikan atau dipimpin oleh Roh Kudus.
Peristiwa turunnya Roh Kudus tersebut mengandung makna yang dalam. Pertama, Allah menggenapi janji-Nya kepada para murid dan juga kepada seluruh umat-Nya bahwa Dia akan mengutus Roh Kudus bagi kita (Yoel 2:28-29). Kedua, Kehadiran Roh Kudus memberikan kekuatan bagi orang percaya untuk menjadi saksi yang tangguh. Dan ini yang dibuktikan oleh Para Rasul dalam pertumbuhan Gereja mula-mula dan yang diteruskan oleh pengikut-pengikut-Nya dalam memberitakan Injil. Roh Kudus mengubahkan para murid yang tadinya dikuasai oleh ketakutan menjadi berani bersaksi tentang Yesus. Bahkan Rasul Petrus berani berkhotbah tentang kebenaran Injil di hadapan orang Yahudi yang berkumpul pada saat itu dan hasilnya 3000 orang bertobat (Kisah Para Rasul 2:14-39). Ketiga, ketika hidup kita dipenuhi Roh Kudus dan terus menerus mengijinkan Roh-Nya memenuhi hidup kita maka semakin hari akan semakin nyata bahwa hidup kita sungguh-sungguh menghasilkan buah Roh (Galatia 5:22). Seperti ciri hidup Jemaat Mula-mula yang dipenuhi Roh Kudus (Kisah Para Rasul 2:41-47), yaitu hidup bertekun dalam kebenaran Firman Tuhan, senantiasa berdoa dan tidak hidup bagi dirinya sendiri.
Betapa pentingnya hidup yang dipenuhi Roh Kudus. Oleh sebab itu marilah kita terus berdoa agar kita mengalami kepenuhan Roh Kudus. Tentunya tidak berhenti hanya pada saat kita mengadakan Doa 10 hari Pencurahan Roh Kudus. Tetaplah berdoa setiap hari. Miliki hati yang selalu rindu untuk menerima kepenuhan Roh Kudus dan sambil tetap menjaga kekudusan hidup kita. Sebab Roh Kudus hanya akan memenuhi kehidupan anak-anak-Nya yang menjaga hidupnya kudus sesuai dengan Firman Tuhan. Selamat Hari Raya Pentakosta.