Penginjilan Adalah Pekerjaan Mulia

  • 13 Nov 2016
  • Mengalami Hati Yesus

Penginjilan adalah pekerjaan yang mulia.  Karena hal ini menyangkut kebutuhan dasar manusia akan keselamatan kekal.  Pada dasarnya kita harus bersaksi kepada semua orang agar mereka dapat mengetahui kebenaran Firman Tuhan.  Dan pekerjaan mulia ini dapat kita mulai dari keluarga kita, karena keluarga merupakan unit terkecil keselamatan yang diberi Tuhan (Kisah Para Rasul 16:30-33).  Setelah menginjili keluarga, kemudian kita bersaksi terhadap lingkungan di sekitar kita.  Dalam penginjilan, salah satu hal yang sangat penting adalah kesaksian, karena bersaksi merupakan jembatan bagi Injil (Kisah Para Rasul 16).  Kesaksian dapat mencakup hal-hal seperti:  Kehidupan sebelum bertemu Kristus, keadaan saat bertemu Kristus dan kehidupan setelah bertemu Kristus. Seperti yang dilakukan oleh perempuan Samaria itu.  Dia bersaksi kepada orang-orang di kotanya tentang bagaimana Yesus mengubah hidupnya.  Ingatlah bahwa masih banyak orang di luar sana yang belum tahu mengenai kasih karunia di dalam Yesus Kristus.  Oleh karena itu mulailah dengan komitmen untuk memberitakan Injil kepada orang yang belum mengenal Kristus yang ada di sekitar kita.

Kristen artinya pengikut Kristus.  Sebab itu, misi pengikut Kristus haruslah sama dengan misi Kristus.  Ketika Yesus hidup di dunia ini, misi utama-Nya dinyatakan dalam Lukas 19:10, “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang”.  Selama 3,5 tahun Yesus melayani di dunia ini, setiap hari yang Dia lakukan adalah mencari dan menyelamatkan domba-domba yang terhilang.  Siapakah yang akan meneruskan misi tersebut?  Jawabnya adalah kita.  Dalam Yohanes 20:21 Tuhan Yesus berpesan: “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu”.  Jadi bukankah penginjilan adalah pekerjaan yang mulia.  Karena pekerjaan ini adalah perintah Allah bagi kita.  Sebuah kehormatan jika kita dipercaya Allah untuk bekerja sama dengan-Nya, menjadi rekan kerja-Nya untuk  melanjutkan misi-Nya, yaitu mencari dan menyelamatkan jiwa-jiwa yang terhilang.

Penginjilan adalah pekerjaan mulia yang tidak dapat ditunda-tunda, karena pekerjaan ini berhubungan dengan keselamatan jiwa.  Jika dalam pekerjaan dunia dikenal istilah “waktu adalah uang” maka dalam penginjilan kita harus menerapkan istilah “waktu adalah jiwa dan keselamatan”.  Jika kita melihat ada seorang buta yang sedang berjalan menuju jurang yang sangat dalam dan berbahaya, yang akan mengancam nyawanya, tentu kita akan bergegas menolong orang itu dengan menuntunnya berbalik arah.  Demikianlah Allah menempatkan kita di tengah-tengah dunia dimana banyak orang yang sedang menuju kebinasaan kekal.  Mereka membutuhkan peranan kita sebagai orang percaya untuk menuntun ke jalan keselamatan.  Kita memberitakan kasih Tuhan Yesus kepada mereka, sehingga mereka menjadi percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi dan mendapatkan keselamatan kekal di dalam Nama-Nya.  Sungguh tugas yang sangat mulia.

Jika kita sadar bahwa penginjilan adalah pekerjaan yang mulia yang dimandatkan Tuhan Yesus kepada kita, seharusnya kita yang mengaku sebagai orang percaya bertanggungjawab untuk menyampaikan Injil.  Kita harus bisa mempersembahkan jiwa-jiwa kepada Allah, ini adalah persembahan yang sempurna di hadapan-Nya.  Caranya kita harus bekerja sama, menjadi kawan sekerja Allah (I Korintus 3:9).  Dan kita melakukan pekerjaan mulia ini bukan dengan kekuatan manusiawi kita, melainkan dengan kekuatan dan kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam kita.