Penginjilan

  • 03 Jul 2016
  • Mengalami Hati Yesus

Manusia sering hanya memperhatikan kebutuhan hidup yang kelihatan seperti, sandang, pangan dan papan serta pekerjaan.  Namun, Allah memadang kebutuhan manusia yang tidak kelihatan namun bersifat kekal jauh lebih penting, yakni keselamatan kekal.  Ini bukan berarti Allah menganggap kebutuhan jasmani tidak penting.  Dia Allah yang sangat peduli dengan kebutuhan hidup kita setiap hari. Namun di tengah-tengah kesibukan kita memenuhi kebutuhan jasmani jangan sampai membuat kita lupa akan Amanat Agung Tuhan Yesus bagi kita yaitu memberitakan Injil kepada semua orang.

Ketika manusia pertama yaitu Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, Allah sudah mempunyai rencana untuk memulihkan keadaan manusia dengan mengatakan, Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?” (Kejadian 3:9).  Ini merupakan inisiatif Allah untuk memulihkan hubungan antara Allah sendiri dan manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa dengan cara mencari dan memanggilnya.  Dan inisiatif Allah ini diwujud nyatakan melalui Tuhan Yesus Kristus yaitu Putera-Nya yang tunggal yang Dia berikan kepada kita datang ke dunia dan mati di kayu salib untuk menyelamatkan umat manusia yang mau percaya dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi (Yohanes 3:16).  Kebutuhan manusia yang utama adalah keselamatan kekal. Kehidupan manusia di dunia akan sia-sia dan pada akhirnya mereka akan binasa jika tidak menerima Kristus sebagai Tuhan Juruselamat.  Keselamatan itu hanya ada dalam Yesus Kristus saja.  Seperti yang dikatakan dalam Kisah Para Rasul 4:12, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan”.  Berita Injil inilah yang harus kita beritakan kepada semua orang yang belum percaya agar mereka datang kepada Yesus dan mendapatkan keselamatan kekal di dalam Nama-Nya.

Sebagai manusia yang dahulu berdosa dan yang sudah seharusnya binasa, tetapi sekarang sudah diselamatkan, sudah selayaknya kita memiliki kerinduan dan tanggungjawab yang besar untuk menyaksikan berita Injil itu kepada orang lain agar orang lainpun mengalaminya.  Orang yang sungguh-sungguh mengalami kasih Tuhan dalam diri-Nya tidak dapat dicegah untuk senantiasa menyaksikan Injil itu kepada semua orang.  Dalam Kisah Para Rasul 4:20 dikatakan, “Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar”.

Karena itu selagi masih ada waktu jangan pernah menunda-nunda untuk memberitakan Injil.  Setiap orang membutuhkan berita Injil.  Penginjilan merupakan berita gabungan, antara keinginan Allah dan kebutuhan utaman manusia yaitu “keselamatan kekal”.  Perjalanan manusia berdosa menuju kebinasaan harus dihentikan dan dipindahkan arahnya menuju kehidupan kekal melalui pemberitaan Injil. Dan Allah akan memperlengkapi anak-anak-Nya yang memberitakan Injil keselamatan, seperti yang dikatakan Paulus dalam I Korintus 1:17, “Sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil; dan itu pun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia”.  Segera kita semua bergerak untuk memberitakan Injil agar visi Gereja kita “Go To 7500” terwujud dan biarlah Nama Tuhan Yesus saja yang dipermuliakan.