Bacaan Alkitab Satu Minggu
2 Tawarikh (15:9)-(23:21) ; Roma (9:11)-(11:36) ; Mazmur (20:1)-(22:27) ; Amsal (9:13)-(10:10)
Bacaan Alkitab
2 Tawarikh 19-20
Pendahuluan
Yosafat kembali ke rumah dengan selamat hanya karena Tuhan bermurah hati kepadanya dan melindunginya di dalam pertempuran. Apabila kita keluar dari kehendak Tuhan dan masuk ke tempat-tempat berbahaya, kita mencobai Dia. Kita berdosa jika mencobai Tuhan dan memaksa-Nya untuk melakukan mukjizat-mukjizat bagi kita. Itulah cara Iblis mencobai Tuhan Yesus (Matius 4:5-7).
Amanat Teks (Pesan Tuhan)
Yosafat berserah pada Firman Tuhan dan kembali melayani rakyatnya. Selama ia pergi bertempur dalam peperangan orang lain, rakyatnya sendiri terabaikan. Seperti gembala yang baik, ia mencari yang terhilang dan membawa mereka kembali kepada Tuhan. Ia berusaha agar rakyatnya dilindungi oleh hakim-hakim yang jujur dan dilayani oleh imam-imam yang saleh. Perhatikan penekanan pada takut akan Tuhan (2 Tawarikh 19:7,9). Yosafat telah berdosa, tetapi Tuhan mengampuninya. Pengampunan seharusnya menghasilkan takut akan Tuhan. John Calvin menulis, “Kesalehan sejati terdiri…atas gairah yang murni dan benar untuk sungguh-sungguh mengasihi Allah dan benar-benar menghormati-Nya sebagai Tuhan, menganut keadilan-Nya, dan lebih takut untuk menyakiti hati-Nya daripada untuk mati.” 2 Tawarikah 20 menjelaskan lebih lanjut mengenai orang yang takut akan Tuhan. Hal tersebut ditunjukan dalam tiga hal: Mencari Tuhan, mendengar Tuhan, dan Memuji Tuhan.
Amanat Khotbah (Aplikasi)
Mencari Tuhan. Apabila Anda melihat masalah-masalah besar dari kejauhan, carilah Tuhan sebelum Anda melakukan apa pun juga. Apa artinya? Itu berarti meneladani Yosafat dan umat Yehuda. Mereka mengingat siapa Tuhan, apa yang dilakukan-Nya pada masa lalu, dan apa yang Dia janjikan untuk masa yang akan datang. Itu berarti memercayai dan mengarahkan pandangan Anda kepada-Nya dengan iman. Mendengar Tuhan. Tuhan selalu berbicara secara khusus kepada orang-orang yang berpaling kepada-Nya untuk minta tolong. Apabila Anda menghadapi pertempuran, lewatkanlah banyak waktu dalam Firman-Nya dan dalam doa. Dia akan memberi nasihat yang Anda perlukan. Memuji Tuhan. Pertempuran itu dimenangkan dengan para penyanyi, yang berdiri di tempat yang paling berbahaya, yaitu di antara dua bala tentara. Namun, mereka menyanyikan puji-pujian bagi Tuhan dan mengalahkan musuh. Paduan suara itu menyanyikan puji-pujian kepada Tuhan setelah Tuhan memberikan Firman, sebelum pertempuran, dan sesudah kemenangan, sebuah teladan yang baik untuk diikuti dalam pujipujian kita. Umat itu berkumpul di Lembah, Berakha, yang dalam bahasa Ibrani, berarti Pujian. Bahkan sebuah lembah dapat menjadi tempat yang penuh berkat jika kita belajar bagaimana memuji Tuhan. “Doa mengubah keadaan” adalah pepatah terkenal yang memang benar. Sama benarnya dengan ini, “pujian mengubah keadaan”. Mengapa? Sebab pujian yang sejati mengubahkan orang . Tuhan dapat bekerja di dalam dan melalui orangorang yang memuji-Nya. Pujian yang sejati melibatkan iman, pengharapan, dan kasih, yaitu senjata-senjata terkuat di dalam gudang persenjataan orang kristiani.
Doa
Tuhan, Engkau telah mengampuni hidupku, seharusnya aku sadar bahwa hidupku harus lebih mengasihi-Mu dengan sikap dan tindakanku. Aku mau lebih mawas diri Tuhan. Biarlah pengampunan itu menghasilkan takut akan Engkau.